Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, November 03, 2017

BERSAKSI DALAM ROH KUDUS !  

Sejak zaman para rasul, usai menerima pencurahan kuasa Roh Kudus, para pewarta yang diutus kemana-mana bersaksi dengan kuasa Roh Kudus. Hati mereka berkobar-kobar untuk bercerita tentang pengalaman hidup mereka ketika melihat, merasakan dan mengalami kehadiran Yesus dalam hidup mereka masing-masing. Dipimpin oleh kuasa Roh Kudus mereka tidak takut kepada siapa pun, juga tidak takut akan bahaya-bahaya yang mengancam keselamatan hidup mereka. Menderita karena Kerajaan Allah adalah sebuah pahala demi keselamatan hidup mereka sendiri dan keselamatan orang lain. Pandangan penuh iman dan harapan ini tidak pernah menggoyahkan hati dan pikiran mereka untuk berhenti bersaksi. Inilah pekerjaan Roh Kudus yang mengurapi mereka. Hasilnya dapat kita lihat melalui perkembangan dan pertumbuhan Gereja sepanjang masa sejak awal hingga saat ini.

Tuhan Yesus melakukan mujizat pada hari ini dengan kuasa Roh Allah yang ada pada-Nya. Ia tahu bahwa hari itu hari Sabat. Hukum Musa melarang setiap orang Yahudi bekerja pada hari Sabat. Mendoakan dan menyelamatkan orang sakit pada hari Sabat itu termasuk “bekerja”. Orang-orang Farisi adalah orang-orang yang paling konservatif menjalankan hukum Sabat sebab mereka lebih taat pada hukum itu dari pada hukum cinta kasih. Sebelum menolong orang sakit yang datang kepada-Nya Yesus menanyakan pendapat mereka: “manakah lebih baik, membiarkan orang itu tetap sakit ataukah harus menolong guna membebaskan dia dari penderitaannya?. Jika lembumu masuk ke dalam sumur pada hari Sabat, apakah kamu membiarkannya”? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak bisa mereka jawab, karena pandangan Yesus lebih benar dari pada pikiran picik mereka. Lalu Yesus menyembuhkan orang yang busung air itu.

Yesus penuh Roh Kudus. Ia tahu mana yang benar mana yang salah. Menolong orang yang menderita atau menyembuhkan orang sakit adalah prioritas kita dalam hidup ini. Setiap saat kita harus melayani mereka, apakah itu hari Sabat, hari raya ataukah hari biasa. Dalam prakteknya kita lihat sendiri, rumah-rumah sakit dan klinik-klinik dibuka 24 jam setiap hari. Para dokter dan perawat serta bidan-bidan secara bergilir bekerja melayani orang-orang sakit di situ. Keselamatan hidup manusia adalah prioritas, siapapun mereka, sebab kita semua adalah citra Allah.

Dalam keyakinan akan keselamatan itu St, Paulus dengan penuh iman mengatakan: “Aku rela terkutuk demi saudara-saudaraku. Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati” (bdk Rom 9:1-5). Mengapa Paulus berkata demikian? Ia sedih karena kaum Yahudi dan juga bukan Yahudi lebih taat pada hukum lama dari pada hukum baru yang ia wartakan. Ia tahu ia sudah mengorbankan hidupnya demi ajaran baru ini, demi Yesus Kristus, Mesias yang sudah dijanjikan dalam perjanjian lama. Sejak pertobatannya ia tak pernah ragu dengan keyakinan barunya. Roh Kudus telah memeterai kebenaran itu dalam pikirannya dan Roh Kudus juga yang berbicara dalam dia. Roh Allah juga yang mengobarkan hati setiap murid Tuhan untuk mengatakan semua kebenaran. Dengan demikian keyakinan kita akan Allah yag mengutus Yesus Kristus tak pernah menjadi sia-sia !    



  

Adhitz Ads