Putusan
penjara di dunia sering tidak diterima seseorang dengan lapang dada, apalagi kalau
hukumannya lama dan tidak sesuai dengan besar kecilnya kesalahan yang
dilakukan. Untuk itu orang sering melakukan banding ke pengadilan yang lebih
tinggi hingga meminta kasasi dari penguasa yang paling tinggi dalam negara. Dalam
pandangan masyarakat umum hukuman penjara itu sangat memalukan karena
diketahui, dilihat oleh banyak orang dan kesalahan kita menjadi makanan empuk
bagi para juru siar dan juru warta. Orang-orang di penjara selalu berharap agar
waktu atau hari-hari mereka di situ cepat berlalu. Penjara itu termasuk salah
satu deretan kesukaran hidup yang dihadapi manusia di bumi ini. Betapa melegakan
kalau sesorang dibebaskan dari penjara.
Jiwa-jiwa
yang terpenjara dalam purgatorium tidak memiliki perasaan malu seperti
orang-orang di bumi, karena mereka tahu bahwa hukuman yang mereka dari Kuasa Yang
Maha Tinggi itu adil dan besar sesuai dengan kesalahan yang mereka lakukan
selama hidup. Namun yang pasti bahwa mereka memiliki kerinduan untuk secepatnya
memperoleh pembebasan. Harapan itu hanya bertumpu pada belas kasih Allah
melalui doa-doa dari orang-orang yang masih hidup di bumi. Jika sudah terbebas
mereka akan masuk dalam kemuliaan abadi di surga.
Hari
ini bersama para kudus itu kita merayakan hari pembebasan itu. Gambaran hidup
dalam pembebasan itu dilukiskan oleh Yohanes dalam kesaksiannya dalam Wahyu,
bacaan pertama (Why 7:2-4.9-14). Mereka mengalami kemuliaan Tuhan dan penuh
dengan kebahagiaan, tak ada duka dan air mata. Sebaliknya hanya ada sukacita
dan sembah sujud memuliakan Allah yang maha kudus yang bertahta pada
singgasana-Nya. Bersama para kudus ini kita bisa memohon pertolongan untuk menyampaikan
doa-doa kita kepada Sang Pengantara Agung, Yesus Kristus, agar segera
dieksekusi. Tentang pengalaman bantuan ini telah dirasakan oleh setiap orang
yang rajin memohon bantuan para kudus itu.
Melalui
perayaan hari ini. iman kita akan sabda Yesus dalam kotbah di bukit dari Injil
Matius hari ini juga diteguhkan (Mat 5:1-12). Sebab kita yakin bahwa mereka
yang hidupnya mengandalkan Allah, mereka yang mewujudkan cinta kasih Allah dan
mereka yang menderita demi Kerajaan Allah pasti mendapat tempat dalam kemuliaan
Allah. St. Yohanes dalam suratnya pada bacaan kedua mengatakan bahwa para kudus
ini akan melihat Kristus dalam keadaan yang sebenarnya (1 Yoh 3:1-3). Bahkan semua
orang yang percaya kepada-Nya sudah diangkat menjadi anak Allah dan ahli waris
Kerajaan-Nya sehingga segala karunia yang kita perlukan dalam hidup sementara
ini dapat kita peroleh berkat jasa penebusan Yesus Kristus itu.
Jiwa-jiwa
yang berada di surga sungguh telah bebas dari kesukaran besar. Kerinduan itu
seharusnya menjadi kerinduan kita selagi kita masih berada di dunia sementara
ini. Sebab dengan kerinduan itu hati dan pikiran kita selalu terarah kepada
bimbingan Roh Kudus yang mendorong kita untuk hidup sesuai dengan kehendak
Allah.