Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, November 06, 2017

MEMPERKAYA YANG MISKIN !  

Kita mengenal banyak kongregasi yang bekerja untuk mengasuh dan menyelamatkan sama saudara kita yang “disable” – atau dikenal dengan istilah “difable”. Antara lain: kongregasi yang didirikan oleh Mother Theresa dari Calcutta; MOP (Mission Of the Poor) dengan panti cacatnya di Labuan Bajo dan juga di tempat lainnya, Kottongne  di Korea yang juga sudah membuka cabangnya di Labuan Bajo; KSSY dengan para tuna rungu dan cacat lainnya di Ruteng dan Medan dan juga tempat lainnya; ALMA dengan pantinya yang besar di Malang; SSpS, melalui Sr. Virgula, dengan karya khusus mendirikan Rumah Sakit St. Damian dan pasti banyak kongregasi lainnya di dunia. Mereka ini sungguh berkarya tanpa menuntut balas dari mereka yang diasuhnya selain memperkaya mereka dengan banyak keterampilan dan ilmu pengetahuan agar menjadi orang-orang yang bisa mencitai dan membantu dirinya sendiri.

Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa secara jasmani dan rohani keturunan mereka jatuh miskin. Miskin karena kehilangan firdaus dengan segala kekayaan yang telah disediakan bagi kesejateraan lahir dan batinnya. Namun karena belaskasih-Nya yang amat besar, Allah mengutus Yesus Kristus untuk menyalamatkan manusia, maka kekayaan yang telah hilang itu didapatkan kembali. Dengan percaya kepada Kristus, semua yang percaya mendapat jaminan menjadi ahli waris Kerajaan Allah, dapat memiliki segala yang disediakan Allah bagi anak-anak-Nya. Yesus datang untuk memperkaya manusia yang miskin akibat dosa.

Dalam Injil hari ini Yesus mengajar orang Farisi yang mengundang-Nya makan: “Apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar” (Luk 14:13-14). Tuhan Yesus datang menyelamatkan manusia yang miskin karena dosa tanpa menuntut imbalan apa-apa dari kita. Tuhan melakukan itu atas nama cinta-Nya yang tak pernah berkesudahan, tanpa jasa kita, tetapi sungguh karena cinta-Nya yang melampaui segala pengertian dan perasaan kita. Tujuannya cuma satu agar kita selamat dan mendapat kembali hidup kekal yang telah hilang. Kalau kita menjadi pengikut-Nya Dia meminta kita juga melakukan hal yang sama, yakni mewujudkan cinta tanpa menuntut balasan. Orang-orang yang tidak bisa membalas perbuatan baik kita itu adalah orang miskin, cacat, lumpuh dan buta.

Melalui suratnya kepada jemaat di Roma 11:29-36, Paulus menggarisbawahi kebaikan Allah dengan mengatakan: “Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya”. Kita mendapat kemurahan karena ketidaktaatan Israel, bangsa plihan-Nya. Ia menunjukkan kemurahan-Nya bukan karena kita baik dan taat pada-Nya tetapi justru sebaliknya. Sebab sejak semula Allah mencintai manusia ciptaan-Nya lebih dari segala sesuatu. Ia bukan hanya memilih mengutus para nabi tetapi Ia sendiri menjelma menjadi manusia, mau menderita guna menebus kita dari dosa, dengan cara yang tak masuk akal. Namun dari situ kita tahu bahwa kasih Allah itu tak terbatas. Dengan pengajaran-Nya di atas, kita tahu bagaimana lebar dan luasnya, tinggi dan rendahnya kasih Allah kepada umat manusia. Melalui kekurangan dan kelemahan kita, Ia justru memperkaya kita, melalui dosa Ia justru memberi kita kasih karunia. Dalam kemiskinan kita Ia menjadikan kita sebagai ahli waris-Nya. Maka berbahagialah semua orang yang percaya kepada-Nya dan yang bekerja bagi yang cacat, buta, lumpuh dll.



     


Adhitz Ads