Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, November 02, 2017

DIBUTUHKAN KURBAN PENGHAPUS DOSA ! (peringatan arwah orang beriman)  

Hari ini hampir setiap keluarga katolik meminta intensi misa untuk arwah sanak keluarga mereka yang sudah meninggal. Secara liturgis hari ini semua imam diizinkan merayakan ekaristi sebanyak tiga kali guna mendoakan keselamatan arwah orang beriman. Perayaan ini amat penting karena arwah-arwah yang masih berada di purgatorium (api pemurnian) merindukan pembebasan dari hukuman yang mereka terima. Jiwa-jiwa itu membutuhkan kurban penghapus dosa yang  sempurna dan hal itu hanya bisa dilakukan dalam ekaristi. Gereja Katolik percaya bahwa melalui kurban Kristus ini arwah-arwah itu bisa mendapat remisi untuk pembebasan atau remisi sebagian sebab  hal itu tergantung pada sisa waktu dari masa hukuman yang diterima oleh masing-masing arwah.

Mengapa mendoakan arwah?

Manusia tak pernah luput dari perbuatan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Jika mati dalam keadaan berdosa maka setiap jiwa harus memasuki masa hukuman dalam api pemurnian. Lamanya masa hukuman itu tergantung pada besar kecilnya dosa yang dilakukan manusia dalam masa hidupnya. Yudas, panglima perang Israel percaya akan hal itu. Maka Kitab Makabe bacaan pertama hari ini menceritakan bagaimana tindakan Yudas untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari tentaranya yang mati dalam pertempuran. Pertama, ia meminta tentaranya yang masih hidup agar mengumpulkan uang supaya dikirim ke Yerusalem dan kedua, meminta imam-imam yang melayani kenisah mempersembahkan kurban penghapus dosa, sehingga arwah tentara-tentara yang gugur itu boleh menikmati istirahat abadi dalam Kerajaan Allah. Penulis Kitab Makabe mencatat bahwa tindakan itu termasuk sangat tepat karena ada kebangkitan sesudah kematian (2 Mak 12:43-46).

Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes hari ini menekankan bahwa Ia diutus Bapa untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Karena itu Ia menghendaki agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak ada yang hilang, tetapi harus memasuki hidup kekal agar pada akhir zaman mereka mengalami kebangkitan (Yoh 6:37-40). Atas dasar percaya akan sabda ini Gereja mengajak seluruh umat beriman agar selalu mendoakan arwah orang beriman melalui ekaristi, doa kerahiman, doa rosario, doa koronka atau doa-doa lain yang sesuai dengan anjuran para Bapa Gereja.

Dalam hubungan dengan sabda Yesus tentang kebangkitan, St. Paulus menentang para lawannya yang tidak percaya akan kebangkitan orang mati. Dengan tegas ia bersaksi: “jika Kristus tidak bangkit maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sia jugalah iman kita akan Kristus” (bdk 1 Kor 15:12-28). Para rasul adalah saksi kebangkitan itu, ia sendiri juga telah mengalami rahmat kebangkitan Yesus dalam perjalanan menuju Damsyik yang menyebabkan dia bertobat. Agar jiwa-jiwa orang beriman bisa mengalami kebangkitan maka jiwa-jiwa harus bersih dari dosa. Supaya bersih dari dosa dibutuhkan kurban penebus dosa yakni kurban Kristus, sebab kurban ini adalah satu-satunya kurban yang paling sempurna, yang menghasilkan penebusan dosa.   

Adhitz Ads