Pada tanggal 10 November setiap tahun
Negara kita meryakannya sebagai Hari Pahlawan. Pada hari itu apel bendera di
kantor-kantor pemerintah dan kepolisian serta TNI dilakukan secara khusus untuk
menghormati para pahlawan bangsa yang telah membela negara. Saat mengheningkan
cipta kita diminta untuk berdoa agar jiwa para pahlawan yang telah gugur ini
boleh menerima pahala surgawi, karena mereka telah menyerahkan hidupnya untuk
membebaskan negara dari penjajahan bangsa asing, dari komunisme, kaum radikal
dan para teroris. Ada banyak pahlawan yang lain juga misalnya mereka yang
memajukan bidang pendidikan serta hak-hak asasi manusia. Para pahlawan itu
patut dihormati jasa-jasanya sebab mereka telah membebaskan bangsa ini dari
penindasan bangsa asing, dari kebodohan serta pelanggaran hak asasi manusia.
Bacaan pertama hari ini (Zef 3:14-18a) mengungkapkan
nubuat nabi Zefanya tentang kegembiraan para puteri Yerusalem sebab tidak lama
lagi Tuhan akan menyingkirkan segala bentuk hukuman oleh kehadiran seorang Raja
baru. Raja baru itu akan bertindak sebagai pahlawan kemenangan yang akan
membaharui hidup setiap orang dengan kasih-Nya. Bangsa Israel saat itu berada
dalam penindasan bangsa asing. Mereka tidak merasakan nikmatnya hidup dalam
kemerdekaan sebagai bangsa terpilih. Melalui nabi Zefanya, Allah coba
menyampaikan jawaban atas rintihan penderitaan mereka dengan memberi harapan
akan datangnya Sang Pahlawan itu. Nubuat ini semakin menguatkan harapan mereka
akan datangnya masa pembebasan. Nubuat ini menguatkan semangat hidup mereka
yang tertindas.
Kehadiran pahlawan pemberi kemenangan
yang menggembirakan itu pertama kali dirasakan oleh Elisabeth serta anak dalam
kandunganya, ketika Maria mengunjunginya. “Ketika
Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan
Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring:
"Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah
rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab
sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam
rahimku melonjak kegirangan” (bdk Luk 1:39-56).
Nubuat Zefanya terpenuhi dalam diri
Maria dan Elisabeth. Maria, gadis Nazareth, oleh kuasa Roh Kudus telah
menghadirkan Yesus, Pahlawan pemberi kemenangan. Kehadiran Yesus dalam
kandungannya memberinya kegembiraan. Tujuan kunjungannya kepada Elisabeth tidak
lain ingin berbagi kegembiraan itu sekaligus mau membantu Elisabeth yang sudah
mengandung 6 bulan pada masa tuanya. Kedua wanita ini sama-sama menikmati kasih
karunia Allah yang ajaib. Keduanya sama-sama merasakan ketidakmustahilan kuasa
Allah. Peristiwa-peristiwa ajaib ini sangat meneguhkan iman mereka tentang
kebenaran dari janji-janji Allah melalui para nabi dalam Perjanjian Lama.
Kegembiraan yang dialami keduanya saat
itu bersama dengan anak dalam kandungan Elisabeth adalah kegembiraan karena
tahu bahwa tidak lama lagi Pahlawan Pemberi Kemenangan itu akan datang, yaitu
Yesus Kristus !