Sakit dan
penderitaan lainnya membuat manusia tak berdaya sedikit pun untuk melakukan
pekerjaannya. Jika penderitaan itu berat dan sulit disembuhkan pasti
mendatangkan rasa putus asa, takut dan bisa kehilangan iman. Dalam krisis
seperti ini biasanya manusia mencari solusi pada kuasa-kuasa manusiawi atau
kuasa-kuasa roh duniawi melalui dukun-dukun dsb. Keadaan seperti ini biasanya
sipenderita diberi kesembuhan sementara dan akhirnya terikat pada kuasa-kuasa
yang tidak sesuai dengan iman katolik.
Injil hari
ini menceritakan kehadiran Yesus di tengah orang banyak di kota Kapernaum di
tepi danau Galilea. Banyak sekali orang sakit dengan berbagai penyakit termasuk
yang dirasuki roh jahat datang kepadanya dan mereka semua disembuhkan. Inilah cerita Lukas: “Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang
sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya
atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar
juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu
Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara,
karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias” (bdk Luk 4: 38-44).
Cerita ini
mengingatkan kita bahwa kuasa yang ada pada Yesus itu luar biasa. Tanpa diagnosa
Dia menyembuhkan mereka hanya dengan bersabda atau memandang-Nya saja. Tak ada
dokter di dunia ini yang memiliki kuasa seperti itu selain terdapat pada Yesus.
Mengapa? Karena Dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Segala kuasa
ada pada-Nya. Kalau Dia melakukan semua itu Ia melakukan atas kehendak Allah di
dalam kodrat-Nya sebagai manusia. Ia sungguh seperti dokter dari segala dokter.
Setan-setan yang merasuki orang-orang sakit itu percaya bahwa Dia adalah Allah.
Teriakan mereka mengatakan kebenaran itu: “Dari
banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak
Allah”.
St. Paulus sebagai
rasul yang dipilih Tuhan sendiri mengakui eksistensinya sebagai orang pilihan
Allah dan yang dipakai Tuhan menjadi rekan kerja-Nya. Sebagai rekan kerja Tuhan
kini ia merasa telah menjadi manusia rohani yang dapat melakukan semua
pekerjaan Tuhan tanpa meremehkan yang lain dengan membuat perbandingan yang
sifatnya memecahbelah. Ia merasa bahwa ia telah menanam benih sabda di dalam
hati setiap orang yang percaya, kini ia mempersilahkan orang lain (Apolos) yang
menyiramnya. Tetapi satu hal yang pasti adalah: Allah sendiri yang memberi
pertumbuhan atas benih itu (bdk 1 Kor 3:1-9). Karena itu jangan pernah kita
membuat perbandingan tentang tinggi rendahnya nilai pekerjaan kita di dunia
ini, sebab kita hanyalah alat yang dipakai Tuhan untuk menyalurkan kasih-Nya
kepada sesama.
Pemimpin utama kita adalah YESUS, dokter utama kita
juga adalah YESUS. Kalau kita diberi kuasa
untuk memimpin dan menyembuhkan, maka yang
perlu diyakini dari hal itu bahwa kita cumalah alat
yang dipakai Tuhan untuk melakukan
semua pekerjaan-Nya. Amin