Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, November 04, 2017

TEMPAT TINGGI DAN RENDAH !

Berada di tempat yang rendah dikelilingi gunung atau bukit yang tinggi, tinggal di lembah dan ngarai yang dalam, dilihat dari segi pemandangannya rasanya kurang menyenangkan. Pandangan kita kemana-mana amat terbatas, mudah diterjang banjir. Namun kalau tidak ada lagi tempat lain yang lebih baik dari pada itu, maka setiap orang yang berdiam di situ harus menerima kenyataan bahwa keadaan itu adalah yang terbaik. Dalam penerimaan itu ada semacam sikap pasrah. Mendapat kedudukan rendah, miskin, tak punya apa-apa dalam masyarakat sering diremehkan orang. Namun orang-orang seperti ini biasanya rendah hati….

Sedangkan berada di tempat yang tinggi, di bukit atau di gunung pasti menyenangkan karena pemandangan yang bagus dan bisa melihat ke segala arah. Memiliki kedudukan yang tinggi sebagai pejabat selalu  menjadi incaran para politikus dunia karena jabatan itu memberi mereka kekuasaan, fasilitas dan bisa menjadi terkenal, dihormati dan disanjung. Namun semakin tinggi kedudukan seseorang semakin rawan dengan kritikan, semakin banyak musuh, dan semakin rentan dengan godaan-godaan. Jika mereka tidak waspada dan menjadi sombong dengan kekuasaan itu maka pintu menuju kejatuhan akan terbuka lebar.

Hari ini Tuhan Yesus mengatakan kepada para murid-Nya: “barangsiapa meninggikan dirinya akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan dirinya akan ditinggikan” (Luk 14:1.7-11). Sabda ini menjadi “warning – peringatan keras” untuk setiap anak manusia yang suka menyombongkan diri dan suka mencari-cari kekuasaan dan bermain-main dengan kekuasaan. Sebab, berada di tempat yang tinggi, berkedudukan tinggi, menjadi godaan besar bagi orang-orang yang suka menyombongkan diri. Bila lupa daratan dan termakan godaan maka maka kata “direndahkan” akan bakal terjadi dalam hidup mereka.

Meskipun Tuhan tidak pernah menolak setiap orang yang jatuh dalam dalam dosa, juga tidak pernah menolak orang-orang pilihan-Nya demi kasih-Nya yang amat besar, namun menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan sesama dalam semangat kerendahan hati selalu menjadi keutamaan yang dianjurkan oleh para bapa rohani termasuk St. Paulus dalam bacaan pertama hari ini. Secara tak langsung Paulus mengatakan: jangan menganggap dirimu pandai! (bdk Rom 11:25-29) Hemat saya pernyataan ini punya konotasi “jangan sombong”. Bahaya kesombongan adalah meremehkan sesama dan dengan meremehkan sesama seseorang secara tak langsung meremehkan Tuhannya.

Orang Israel, sebelum dan pada zaman Yesus sering meremehkan sesamanya, akhirnya mereka jatuh dalam dosa ketidaktaatan terhadap perintah Allah. Dosa ini yang menjerumuskan mereka ke dalam penderitaan.  


Adhitz Ads