Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Februari 28, 2017

MULIAKANLAH TUHAN DENGAN KEMURAHAN !



Ada sebuah kalimat bijak berupa kebenaran sekaligus menjadi kebajikan yang sudah dihayati dan dilakukan banyak penderma, sponsor, donatur, dalam hidup mereka yakni: “Jika engkau selalu memberi, engkau tidak akan pernah berkekurangan”. Kebenaran ini selalu mendorong mereka untuk berbagi atau memberikan sekian prosen dari hasil yang mereka terima setiap bulan atau tahun entah dari gajinya atau dari penghasilan apa saja yang mereka terima dalam hidup ini.

Kitab Sirakh dalam bacaan pertama hari ini menulis banyak hal yang berhubungan dengan kebajikan-kebajikan orang-orang  yang beriman kepada Tuhan. Dalam bab 35 ayat 7-9 ditulis demikian: “Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Sertakanlah muka yang riang dengan segala pemberianmu, dan bagian sepersepuluh hendaklah kaukuduskan dengan suka hati. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi berpadanan dengan apa yang Ia berikan kepadamu, dengan murah hati dan sesuai dengan hasil tanganmu”. Hemat saya bagi orang-orang yang sudah biasa melakukan kebajikan memberi, firman ini selalu menjadi kesukaan bagi mereka, entah ketika mereka berpenghasilan banyak, cukup atau tidak sama sekali. Melalui kebiasaan memberi, mereka semua bersaksi: dengan memberi kebahagiaan mereka disempurnakan Tuhan.

Jika kita kembali kepada kehidupan jemaat perdana yang ditulis dalam Kisah Para Rasul, Gereja awal ini justru berkembang pesat bukan saja karena doa, sabda dan perjamuan bersama tetapi juga karena kebajikan-kebajikan memberi. Apalagi kita tahu bahwa jemaat perdana pada dasarnya sudah memiliki kebiasaan memberi 10% dari hasil yang mereka dapatkan dalam hidup dan karya, karena hal itu sudah diatur dalam hukum taurat perjanjian lama.

Sebaliknya kebajikan bermurah hati (memberi) ini tentu sangat berat rasanya bagi mereka yang tidak memiliki semangat berbagi karena kikir, takut kekurangan, merasa belum cukup, merasa tidak perlu, atau karena egoisme sempit atau ingin menumpuk kekayaan untuk diri sendiri. Kita lihat dalam hidup bernegara sangat banyak orang yang menyembunyikan kekayaan mereka dan tidak mau melakukan “tax amnesty”; dalam hidup menggereja masih ada sangat banyak orang yang memberi sambil mengeluh atau memberi dengan muka muram. Karena itu penulis KItab Sirakh melanjutkan nasihatnya dengan menulis: jika engkau murah hati, “Tuhan itu pembalas, dan engkau akan dibalas-Nya dengan tujuh kali lipat” (Sir 35:10).

Sesudah mendengar perkataan Yesus tentang betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah karena tidak mau berbagi (injil kemarin). Petrus lalu bertanya kepada Yesus tentang penyerahan diri mereka (para rasul) kepada-Nya, yang meninggalkan segala-galanya dan mengikuti Dia. Dengan enteng Tuhan menjawab: jangan cemas, kamu semua akan menerima 100 kali lipat, baik rumah, saudara-i, ibu, anak maupun ladang termasuk hidup kekal, sekalipun disertai banyak cobaan dan penganiayaan (Mrk 10:28-31). Pertanyaannya, apakah jawaban Tuhan Yesus sungguh nyata dalam kehidupan para rasul?

Hemat saya kita semua mengimani apa yang mereka imani. Mereka telah menjadi soko guru bagi berdirinya Gereja Kristus hingga saat ini sampai selama-lamanya nanti. Tak satu pun nama para rasul yang tidak dikenang, mereka semua telah menjadi teladan istimewa bagi Gereja Kristus. Mereka semua telah mengalami apa yang dijanjikan dan dinubuatkan Kristus kepada mereka. Bukankah Gereja sepanjang masa telah mengalami hal yang sama dalam kehidupan kaum religius, kaum awam dan orang-orang kudusnya?
Maka, “muliakanlah TUHAN dengan kemurahan hatimu”.

Senin, Februari 27, 2017

MASUK LUBANG JARUM: JANGAN HANYA UNTA !



Unta adalah seekor binatang yang hidupnya akrab di padang gurun, wilayah Timur Tengah dan biasa disebut “ships of the desert”. Kita semua tahu binatang ini tinggi sekitar 1,8 – 2 meter, berat badannya mencapai 800 kg, ia kuat, tahan panas padang gurun sebab ia bisa minum sebanyak 200 liter sekaligus dan air itu disimpannya dalam cairan tubuh termasuk darah.

Binatang sebesar ini dipakai Yesus dalam perumpamaan untuk menyindir orang-orang kaya atau merasa diri kaya (sombong) dengan mengatakan: “adalah lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum dari pada seorang kaya (sombong) masuk ke dalam kerajaan Allah” Mengapa? Pernyataan ini disampaikan Yesus setelah mendengar permintaan seorang kaya tentang bagaimana caranya untuk mendapat hidup kekal. Jawaban Yesus yang pertama adalah menyebut hal-hal utama dalam sepuluh perintah Allah. Namun orang kaya ini jawab, saya sudah melakukan semua itu. Lalu Yesus mengatakan kepadanya, lagi satu kekuranganmu: juallah segala hartamu, berilah kepada orang miskin lalu datang kemari dan ikutilah Aku. Orang kaya ini sedih karena merasa diri tidak sanggup. Karena itu Dia mengatakan perumpamaan di atas tadi (bdk Mrk 10:17-27)..

Kita biasa menghubungkan hidup kekal itu dengan hidup sesudah mati. Sedangkan hidup di dunia ini dihubungkan dengan hidup yang fana. Tampaknya orang kaya ini lebih suka pada yang fana ketimbang yang kekal. Sebab sesungguhnya hidup kekal tidak dicapai dengan begitu sederhana melalui kewajiban mengikuti 10 perintah Allah, melainkan lebih dari itu yakni dengan usaha mengosongkan diri dari segala kefanaan dunia ini, dalam arti memiliki sikap lepas bebas, boleh memiliki kekayaan sambil tidak lupa untuk  berbagi. Hidup kekal dalam arti rohani adalah hidup penuh sukacita dan damai karena di dunia ini kita bisa hidup dekat dengan Tuhan, dekat dan baik dengan sesama, suka menolong, sehati sejiwa seperti kehidupan anggota jemaat perdana dalam Kisah Para Rasul itu.

Sedangkan Kitab Sirakh dalam bacaan pertama menyarankan kita agar berhenti untuk berbuat dosa dengan cara: banyak berdoa, tidak menghina orang lain, berpaling dari kedurjanaan dan menjauhkan diri dari pelbagai macam perbuatan keji. Alangkah besarnya belaskasihan dan pengampunan Tuhan atas orang-orang yang bertobat (Sir 17:24-29). Sesal dan tobat serta sikap lepas bebas adalah dasar utama sekaligus sebagai jalan yang benar untuk mencapai hidup kekal, baik hidup kekal di dunia ini maupun hidup dalam dalam kerajaan surga. Maka lubang jarum itu tidak hanyak bisa dilewati unta tetapi bisa dilewati oleh semua orang dalam setiap tingkatan hidup, oleh kecil besar, tua muda, miskin kaya dst....

Minggu, Februari 26, 2017

AKU TAK AKAN MELUPAKAN ENGKAU !



Ketika menjalan Tahun Orientasi Pastoral sebagai frater saya bekerja di paroki udik bersama dengan seorang pastor SVD. Saya senang mengalami pastoral di tempat itu, selama satu tahun motto saya dalam bekerja: "Tuhanlah gembalaku, aku tak akan berkekurangan". Motto itu diambil dari Mazmur 23 dengan latar belakang tertentu yang saya alami saat itu. Masa TOP itu adalah penentuan bagi saya untuk menjadi imam atau tidak. Selesai TOP saya memilih maju terus. Di saat menjadi imam muda hingga saat ini motto kerja saya: carilah dahulu Kerajaan Allah, yang lain akan ditambahkan kepadamu, seperti bacaan Injil hari ini. Selama hampir 33 tahun menjadi imam, saya mengalami banyak mujizat yang dikerjakan Tuhan dalam pelayanan saya baik dalam pembangunan rohani maupun dalam pembangunan jasmani. Namun semua itu tentu tidak pernah berjalan mulus tanpa rintangan. Pada saat rintangan terjadi seringkali datang godaan dan pergulatan batin yang kuat maupun yang biasa, namun saya merasa Tuhan selalu mengatakan: "Anak-Ku, Aku tak akan melupakan engkau". Karena itu hari ini saya boleh bersaksi: saya bahagia menjadi imam dan belum pernah menyesal memilih jalan ini.

Kita datang ke gereja pada hari ini membawa banyak perasaan positip dan negatip. Yang membawa perasaan positip tentu akan mengatakan: Tuhan, saat ini aku datang kepadamu untuk bersyukur sebanyak-banyaknya atas segala anugerah yang Engkau berikan. Yang membawa perasaan negatip dengan latarbelakang sakit, gelisah, takut, tidak nyaman, punya utang, keluarga yang berantakan, tak punya pekerjaan, mau menghadapi ujian, serta kesusahan lainnya tentu akan mengatakan: Tuhan tolonglah aku agar bebas dari keadaan buruk ini.  

Kepada Anda yang memohon seperti ini, apa kata Tuhan padamu saat ini? Saya ingin mengajak Anda untuk melihat bersama bacaan-bacaan hari ini:

1.    Bacaan pertama mengatakan: Anak-Ku, Aku tak akan melupakan Engkau. Kalau ayah ibumu bisa melupakan engkau tetapi Aku tidak (Yes 49:14-15)
2.     Tuhan menerangi apa yang tersembunyi dalam kegelapan dan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati (1 Kor 4:1-5). Jangan cemas, Tuhan ada
3.    Jangan kuatir akan hidupmu........atas makanan dan pakaian dll. Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:24-36)

Sebelum Tahun Baru 2017 ini saya didatangi seorang ibu beragama Muslim yang mengalami penderitaan sakit bertahun-tahun, entah digerakkan oleh roh apa, ditemani seorang ibu lain, ia datang meminta doa pada saya, saya menghantarnya ke ruang adorasi dan mendoakannya di situ. Hingga hari ini dia tidak datang lagi, saya yakin dia telah sembuh. Tuhan bilang: Aku tak akan melupakan engkau..... Ya, saya yakin Tuhan juga mengatakan hal yang sama kepadamu saat ini dan mau menyembuhkan Anda.

Setiap hari Tuhan menunjukkan jalan terang-Nya kepada kita melalui firman-Nya. Ada banyak orang yang bersaksi tentang hal ini. Ketika mereka bertekun membaca Kitab Suci tiap hari, mereka selalu menemukan jalan apabila mereka mengalami tantangan dalam hidupnya. Mereka yakin bahwa sabda Tuhan itu sungguh menjadi pelita bagi kaki dan terang bagi jalan.

Ada banyak orang yang saya lihat terutama di kota-kota besar, yang sangat aktip dalam pekerjaan di perusahaannya sambil menjalankan tugas-tugas di paroki sebagai anggota dewan atau prodiakon. Kadang-kadang mereka melepaskan pekerjaan utamanya dan siap melayani. Apa yang terjadi, mereka tampaknya lebih maju daripada sebelum melayani Tuhan. Pekerjaan terasa ringan dan bila menghadapi tantangan mereka segera menyelesaikannya dengan baik. Tuhan memang setia pada janji-janjiNya. Ia menambahkan apa yang diperlukan oleh setiap orang yang mau melayani Dia dengan sukarela. Dia tak pernah mengabaikan pengorbanan kita, sebab Ia berjanji: Aku tak akan melupakan engkau.

Sabtu, Februari 25, 2017

MANUSIA DILENGKAPI KEKUATAN ILAHI !



Dalam keseharian hidup ini, sering kita melihat atau menyaksikan orang-orang istimewa dalam hal-hal tertentu. Ketika menyaksikan kehebatan mereka, kita hanya bisa mengaguminya dan mengatakan: wah, mereka luar biasa!, terutama di saat kita menyaksikan atraksi-atraksi dalam sirkus-sirkus, dalam perlombaan-perlombaan atletik, seni dll. Demikian pun ketika kita menyaksikan kehebatan para pemimpin yang bisa mengubah negaranya atau wilayah yang mereka pimpin menjadi sedemikian maju dan makmur. Dalam lingkup yang lebih kecil kita juga bisa menyaksikan ayah, ibu atau anak yang bisa membuat keluarganya menjadi terkenal, contoh untuk sukses dan bahagia. Lebih mengagumkan lagi kalau kita menyaksikan para difable yang bisa memanfaatkan potensi yang minim dalam diri mereka untuk berbuat sesuatu yang menghasilkan prestasi tertentu. Mengapa bisa demikian?

Banyak orang memberi jawaban sederhana atas pertanyaan di atas, dengan mengatakan: itu sudah nasibnya mereka, itu garis tangannya, atau mereka bisa karena biasa. Bagi saya pribadi jawaban-jawaban seperti ini rasanya terlalu naif. Mengapa? Hemat saya kita perlu kembali ke asal muasal manusia itu, siapakah manusia itu sebenarnya. Menurut Kitab Kejadian, manusia itu citra Allah, yang telah diberi kuasa untuk mengatur segala makhluk lain. Bacaan pertama kitab Sirakh hari ini juga mengatakan: “Manusia diciptakan Tuhan dari tanah, dan ke sana akan dikembalikan juga...... Kepadanya dikenakan kekuatan yang serupa dengan kekuatan Tuhan sendiri dan menurut gambar Allah dijadikan-Nya. Di dalam segala makhluk yang hidup Tuhan menaruh ketakutan kepada manusia, agar manusia merajai binatang dan unggas.........” (bdk Sir 17:1-15). Penulis ini sadar bahwa dalam diri manusia, citra Allah, tercipta juga kekuatan Tuhan, agar manusia bisa mengeksploatasi seluruh potensinya untuk membangun dunia ini menjadi lebih baik, lebih maju dan menikmati kemakmuran lahir dan batin. Oleh kekuatan Ilahi dalam dirinya masing-masing manusia menjadi penentu kemajuan atas bumi ini dalam kerja sama satu dengan yang lain. Atas dasar pandangan ini para motivator zaman ini memotivasi orang-orang lain agar sadar akan kekuatan ini dan memanfaatkannya secara optimal. Semua manusia diberi potensi yang sama.

Namun potensi-potensi ini tidak bisa bertumbuh dan berkembang begitu saja jika tidak disertai oleh berkat Tuhan sendiri. Karena itu setiap pengikut Kristus diminta untuk bersikap jujur, polos dan rendah hati, menjadi seperti anak kecil, seperti sabda-Nya dalam injil hari ini (bdk Mrk 10:13-16). Kerendahan hati adalah kunci untuk mendapatkan kuasa dan kekuatan Allah dengan segala karunia-karunia-Nya. Dalam semangat kerendahan hati kita  mengandalkan Tuhan, karena kerendahan hati kita taat dan tunduk pada kehendak Tuhan, oleh kerendahan hati kita buka jalan bagi Tuhan untuk memimpin hidup kita, bila rendah hati dalam iman harap dan kasih, tak ada yang mustahil, mujizat akan selalu terjadi!  


Jumat, Februari 24, 2017

JANGAN MUDAH PERCAYA !



Negeri kita bahkan dunia seluruhnya, kini ramai-ramai diserang oleh berita-berita bohong, dalam bahasa kerennya berita HOAX. Sebab oleh kemajuan tehnologi semua orang, dari besar sampai kecil bisa menulis apa saja menurut pandangannya sendiri atau meneruskan apa saja tanpa menyaring apakah itu berita benar ataukah berita bohong. Berita-berita hoax ini bisa menimbulkan banyak prahara bahkan mengganggu keamanan nasional maupun internasional. Karena itu kita semua diminta untuk berwaspada terhadap berita-berita seperti ini, bahkan undang-undang negara sudah menghukum para pelaku berita bohong ataupun para penerusnya. Mereka dijerat oleh undang-undang kriminal.

Kitab Sirakh hari ini memberi kita nasihat: “Jika engkau mau mendapat sahabat, kajilah dia dahulu, dan jangan segera percaya padanya. Sebab ada orang yang bersahabat hanya menurut ketikanya sendiri, tetapi pada hari kesukaranmu tidak bertahan. Ada juga sahabat yang berubah menjadi musuh, lalu menceritakan persengketaan untuk menistakan dikau” (Sir 6:7-9). Ya, media sosial facebook, twitter, dll membuat persahabatan manusia menjangkau seluruh dunia. Namun tidak semua sahabat yang ada di situ sungguh-sungguh menjadi sahabat yang baik, ada yang sekedar iseng-iseng saja, mungkin hanya satu dua orang saja yang bisa menjadi sahabat yang baik. Apakah seseorang akan menjadi sahabat yang baik dapat diukur pada hari kesukaran kita, ketika dia mau menopang dan membantu kita dengan sungguh-sungguh atau tidak sama sekali, sebab ada sahabat yang berubah menjadi musuh ketika kita berbeda pendapat.

Dalam hidup perkawinan lain lagi. Suami istri yang melakukan perjanjian nikah tentu dimulai dengan perkenalan, persahabatan, pertunanganan lalu menikah. Dipandang dari iman katolik, sangat diharapkan bahwa suami istri yang sudah membuat perjanjian nikah di hadapan pejabat Gereja, saksi dan umat Allah akan hidup seia sekata, dalam suka dan duka hingga ajal menjemput. Perkawinan katolik tak terceraikan, kecuali ada kasus-kasus penipuan sebelum pernikahan berlangsung. Orang Farisi dalam Injil hari ini coba-coba menanyakan pendapat Yesus tentang perceraian, sebab hukum Musa memperbolehkannya. Yesus menjawab dengan tegas: Musa memberi izin tidak lain karena ketergaran hati manusia. Tetapi “apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan oleh manusia”. Yesus menolak perceraian, karena konsekwensi buruknya akan merusak keturunan manusia itu sendiri (bdk Mrk 10:1-12)  

Guna menghindari hoax, penipuan dalam dunia persahabatan, perkawinan dan kerja sama ekonomi dll, tidak ada cara lain selain bersikap hati-hati. Jangan cepat percaya pada kata-kata manis dan pada penampilan lahiriah dsb. Mulut manis seringkali menjadi racun yang berbahaya, penampilan lahiriah seringkali berubah menjadi kamuflase dari sebuah kejahatan.  JANGAN MUDAH PERCAYA !




Adhitz Ads