“Romo,
saya ini bingung sekali, dalam sebulan ini ketika saya sakit datang banyak
saudara yang menawarkan jasanya untuk mendoakan saya. Yang satu datang
mengatakan: Anda sakit karena tetangga sebelah iri hari padamu, sebab Anda
masih muda tetapi hidupmu sudah lebih dari cukup. Mereka tikam bekas telapak
kakimu sehingga engkau selalu merasa sakit dari bagian telapak kaki, Anda harus
membalasnya dengan cara ini”.
“Saudara
yang satu dari kampung sebelah juga datang dan mengatakan saya sakit karena
tidak beri makan nenek moyang yang sudah mati. Karena itu Anda harus cari ayam warna
bulunya tiga, potong dan persembahkan hati dan lain-lainnya untuk mereka, maka
Anda akan sehat. Saya lakukan tetap saja sakit”.
“Minggu
lalu datang lagi seorang pendoa yang mengatakan saya sakit karena salah letak
kamar, Anda harus pindah kamar dan ubah pintunya harus menghadap ke barat. Di
bagian timur ada jalan setan”. Menutup ceritanya, pak Mikhael, demikian namanya
dipanggil, “Romo saya pusing sekali dengan nasihat-nasihat itu, tetap saja
sakit saya tidak sembuh-sembuh. Saya minta doa Romo saja sekarang. Tolong Romo
beri saya urapan minyak suci, kalau saya mati saya sudah siap diri”. Seminggu kemudian
pak Mikhael datang lagi, dengan senyum
gembira ia menyampaikan terima kasihnya karena sesudah menerima minyak suci, ia
merasa ada sesuatu hambatan di dadanya yang selama ini menyebabkan dia susah
bernafas dan kini sudah sembuh sama sekali.
Tuhan
Yesus dalam Injil hari ini (Luk 9:51-56) Yesus mengutus beberapa orang mendahului
Dia ke Yerusalem, sebab Ia ingin memfokuskan diri-Nya pada tugas terkahir dari
keberadaan-Nya di dunia ini, menuju Yerusalem. Bagi-Nya kota ini harus menjadi
pusat dari peradaban iman akan Allah; di kota ini Salomo mendirikan kenisah
yang besar; di kota ini raja-raja memusatkan kekuasaan dan pemerintahan mereka;
di kota ini pula Ia ingin membangun peradaban baru, peradaban kristiani di mana
semua orang memandang Dia yang rela menderita dan ditinggikan di kayu salib, memandang
Dia yang bangkit dari antara orang mati dan memandang Dia yang memenuhi janji-Nya
mengutus Roh Kudus. Dengan demikian Dia ingin mengajak dan mengingatkan semua
yang percaya untuk memusatkan perhatian mereka pada hidup dan karya-Nya, sebab
namaNya telah dimeterai melebihi segala nama dan Dia juga telah diangkat mejadi
Raja atas segala raja. Kepada-Nya semua orang berbakti dan menyembah. Melalui Dia
dan oleh Dia semua orang diselamatkan. Maka iman kita pun harus berfokus
pada-Nya, sebab Dia-lah satu-satunya pengantara kepada Bapa di surga.
Apa
yang terjadi sejak sebelum Kristus dan terutama sesudah Yesus Kristus naik ke
surga hingga kini kota Yerusalem menjadi fokus perhatian orang-orang yang
percaya kepada-Nya. Nubuat nabi Zakharia tergenapi: “Banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat akan datang mencari TUHAN
semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati TUHAN." (bdk Za
8:20-23).
Banyak
orang mencari Tuhan untuk kesembuhan, penghiburan dan kekuatan, ketahanan dll,
tetapi sayangnya tidak fokus pada Sumber Kebenaran, tidak pada dan dalam Tuhan.
Mereka mencari yang bukan Tuhan, mencari dan menemukan yang sia-sia. Hari ini
kita diajak pulang kepada-Nya, Sumber Kebenaran !