Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Oktober 14, 2017

YANG BAHAGIA, PEMELIHARA & PELAKSANA SABDA !  

Ukuran kebahagiaan setiap orang di dunia ini berbeda-beda sesuai cara pandangnya masing-masing. Ada orang yang merasa bahagia kalau memiliki berlimpah-limpah kekayaan materinya; ada orang yang merasa bahagia kalau sudah memiliki dua anak orang dan bersama anak-anak itu mereka hidup sehat, memiliki gaji yang cukup untuk membiayai segala kebutuhan hidup harian dan pendidikan anak; ada yang merasa bahagia kalau mereka sudah membantu sesamanya yang berkekurangan; tetapi ada juga yang merasa bahagia dalam kemiskinan tetapi hati penuh kegembiraan dan seterusnya bisa ditambah litaninya.

Seorang ibu dalam cerita Lukas dalam injilnya hari ini merasa bahagia ketika menyaksikan Yesus yang sedang  mendengar pengajaran-Nya. Dia berkata: “berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui engkau”. Dilihat dari konteks cerita Lukas, ukuran kebahagiaan ibu ini terletak pada kebanggaannya memiliki anak seperti Yesus yang pintar bicara, memiliki kuasa untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, yang bisa membuat kaum Farisi dan ahli Taurat tidak berkutik serta melakukan banyak mujizat sehingga menjadi terkenal di mana-mana. Ukuran kebahagiaan itu diperbaiki Yesus dengan mengatakan: “yang berbahagia ialah mereka yang mendengar sabda Allah dan memeliharanya” (Luk 11:27-28).

Sabda Tuhan itu cahaya kehidupan yang menuntun setiap orang kepada kebenaran, kebaikan dan keselamatan. Sabda Tuhan itu sesungguhnya adalah Yesus sendiri yang telah menjelma menjadi manusia. Dia datang untuk menuntun setiap orang supaya bertobat dan mengikuti kehendak Allah. Karena Ia meminta semua orang bukan hanya menjadi pemdengar tetapi juga menjadi pelaksana firman Allah. Mereka yang mau mendengar dan memelihara sabda Allah itu adalah orang-orang yang paling berbahagia.

Sebaliknya dalam perjanjian lama seperti yang ditulis dalam Kitab nabi Yoel (Yl 3:12-21), nabi itu berseru dan mengajak umat pilihan agar bertobat sebab sudah terlalu banyak kejahatan yang mereka lakukan dalam hidup ini. Ia mengumpamakannya dengan seruan sebagai berikut: “Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel”.
Sabda Tuhan itu bagaikan cahaya yang memancar menerangi bumi supaya semua orang yang tinggal di dunia ini tidak tinggal dalam kegelapan, tetapi dalam terang, kebenaran sehingga boleh menikmati keselamatan yang disediakan Tuhan bagi hidup kita. Jika sabda itu dipelihara baik-baik dalam hati, dihayati dan dilaksanakan dengan setia dan penuh kasih maka kita boleh menikmati kebahagiaan selama-lamanya.

Yakobus dan Elisabeth adalah pasangan suami istri yang dikaruniai 10 orang anak. Pada masa mereka mengabdi sebagai pegawai negeri sipil, pembayaran gaji tidak lancar. Mereka mencari kerja sampingan sebagai petani agar bisa membiayai pendidikan anak-anak. Andalan mereka adalah devosi kepada Bunda Maria melalui doa Rosario. Karena itu setiap malam mereka selalu berdoa bersama dan membaca firman Tuhan. Pak Yakobus selalu menekankan pentingnya hidup doa dan taat pada sabda Tuhan kepada anak-anaknya. Alhasil, anak-anaknya dapat menikmati pendidikan yang baik, Sebelum pasutri Yakob – Elisabeth ini meninggal, mereka boleh menikmati kebahagiaan dalam kekurangan. karena Tuhan telah memberkati hidup keduanya sehingga kesepuluh anak mereka menjadi “orang”. Karena itu jadilah pemelihara dan pelaksana sabda.  






Adhitz Ads