Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Oktober 17, 2017

KEBENARAN KARENA IMAN (pesta St. Ignatius dari Antiokhia)

St. Ignatius dari Antiokhia ditangkap oleh kaisar Trayanus karena ia tidak meninggalkan imannya akan Yesus Kristus. Ketika ia dipaksa menyangkal Kristus, tanpa rasa takut di hadapan kaisar yang kejam ini ia menjawab: "Janganlah menyebut jahat orang yang membawa Tuhan dalam dirinya. Akulah Ignasius, pemimpin orang-orang yang sekarang berdiri di hadapanmu. Kami semua pengikut Kristus yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai kami.“  Jawaban ini membuat kaisar marah dan menangkap Ignatius. Ia dibawa ke Roma dan di sana ia dimasukkan ke gelanggang di mana terdapat singa-singa lapar yang mencabik-cabik tubuhnya. Ignatius wafat sebagai saksi iman - martir.

Ignatius bersaksi bahwa Yesus itu Tuhan karena iman yang diwariskan rasul Yohanes kepadanya. Ia termasuk salah murid Yohanes yang terdekat. Rasul Yohanes mengimani Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat atas dasar kebenaran yang ia lihat sendiri pada Kristus dan karya-karyaNya. Kebenaran ini diimani Ignatius dan atas dasar iman itu ia berusaha menghayati cara hidup yang benar menurut kehendak Allah. Ia hidup saleh dan terus menerus mengajar umat-Nya agar tetap setia dalam imannya.

Iman akan Kristus membebaskan kita dari segala macam aturan hidup yang tidak penting dalam hukum Taurat. Ketika orang Farisi mengeritik Yesus karena tidak mencuci tangan sebelum makan, Ia mengecam mereka dan berkata: "yang paling penting dalam hidup ini adalah membersihkan hati agar senantiasa suci dan benar di hadapan Tuhan bukan hal-hal lahiriah yang kelihatan" (bdk Luk 11:37-41). Allah bersemayam dalam lubuk hati (disebut roh) kita yang terdalam, karena itu hati dan jiwa yang melingkari lubuk hati (roh) hendaknya bersih dari noda-noda dosa, sehingga Roh Allah bekerja dengan leluasa memimpin kita untuk hidup menurut rencana dan kehendak Allah.

Hidup dalam bimbingan Roh Allah itu menyelamatkan. Seluruh kebenaran-Nya akan menghidupi jiwa dan budi kita sehingga kita boleh menerima segala karisma yang disiapkan oleh-Nya. Karisma yang diberikan Tuhan menolong kita untuk mengabdi Tuhan dengan iman penuh pengharapan dan melayani sesama dengan kasih tiada batas atau sekat.

St. Ignatius dari Antiokhia telah hidup dalam kebenaran dan kebenaran itulah yang mengarahkan hidupnya untuk selalu percaya dan mengandalkan Tuhan sampai akhir hayatnya sehingga mau mati sebagai martir.

Adhitz Ads