Salah
satu keutamaan yang dipakai St. Paulus untuk menggambarkan kekuatan dan kuasa
Yesus yang utama adalah batu penjuru. Batu penjuru itu adalah sebuah batu besar
yang ditempatkan pada fondasi di sudut utama suatu bangunan baru. Batu ini
menghubungkan bagian ujung tembok dengan tembok sebelahnya sehingga keduanya
menyatu. Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru penggunaan kata ini sebagian
besar dalam pengertian metaforis atau kiasan.
Dalam
suratnya kepada jemaat di Efesus hari ini Paulus mengatakan: “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing
dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota
keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan
Kristus Yesus sebagai batu penjuru” (Ef 2:19-20). Sebagai anggota Gereja
Kristus, iman yang kita terima dan hayati ini adalah iman yang diwariskan para
rasul dan para nabi. Merekalah yang menerima kebenaran ini melalui wahyu Ilahi
yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Dengan menjadi anggota Gereja Kristus, semua
orang yang percaya bukan lagi disebut orang asing atau pendatang melainkan
anggota keluarga Allah, yang dikuduskan oleh darah Kristus yang tertumpah di
kayu salib. Karenanya Dia disebut sebagai pokok utama, batu penjuru, fondasi
kokoh yang menghubungkan kita dengan Allah, Bapa-Nya.
Oleh
kuasa yang diterima dari Bapa-Nya, Ia telah memilih para rasul untuk menjadi
kader-kader utama yang kemudian akan meneruskan karya-Nya. Kader-kader ini
mengikuti Yesus kemana saja Ia pergi. Mereka belajar pada Yesus dari apa yang
mereka dengar dalam pengajaran-Nya dan dari apa yang mereka lihat dalam aneka mujizat
yang dikerjakan-Nya. Injil hari ini juga menceritakan bahwa Yesus menyembuhkan
semua orang sakit yang datang kepada-Nya. Dia sungguh menjadi tumpuan utama
untuk melenyapkan semua penyakit dari orang-orang sakit (Luk 6:12-19). Peran-Nya
sebagai batu penjuru di sini bukan lagi dilihat secara simbolis atau sebagai
kiasan belaka, tetapi tampak nyata. Ia membebaskan semua penderitaan yang
dialami oleh orang-orang sakit itu. Semua orang sakit yang datang kepada-Nya
disembuhkan. Luar biasa.
Dengan
peristiwa memilih para rasul dan melakukan mujzat-mujizat itu Yesus mewartakan
bahwa Ia datang dari Allah. Dia adalah Mesias yang sudah dinubuatkan para nabi
dalam Perjanjian Lama dan kini menjadi batu penyelamat bagi semua orang yang
percaya kepada-Nya. Iman kita bukan bertumpuh pada manusia biasa tetapi
bertumpuh pada Allah yang telah menjelma menjadi manusia!