Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Oktober 04, 2017

TANGAN ALLAHKU MELINDUNGI AKU ! (pesta St. Fransiskus Asisi)

Tahun 1981 saya menjalani Tahun Orientasi Pastoral di paroki Lengko Ajang, Keuskupan Ruteng. Sebelum berangkat dari Kumba, Ruteng, sepanjang malam hujan bulan Januari turun hampir tak pernah berhenti. Kala itu mobil menuju paroki itu belum ada karena jalan raya masih rintisan saja. Pilihan satu-satunya berjalan kaki. Saat sebelum berangkat, saya masuk kamar tidur berdoa Rosario memohon Bunda Maria menyertai saya dan Om saya dalam perjalanan hari itu. Pada waktu keluar dari rumah hujan serentak berhenti dan ajaib terjadi sepanjang hari itu, hujan terus menerus mengikuti kami dari belakang.

Tiba di Wae Togong (sungai besar belum ada jembatan) banjir sudah sejak semalam mengalir deras. Tiba-tiba dari seberang sungai dua orang berteriak dan mengatakan kepada kami supaya menunggu dua jam hingga air sedikit surut. Namun tidak sampai setengah jam mereka berteriak lagi, sekarang kami menyeberang menolong Anda berdua. Mereka menyeberang dengan gagah berani melawan arus deras di antara bebatuan. Melihat keberanian kedua orang tersebut nyali saya semakin teguh dan mau menyeberangi sungai tanpa rasa takut. Kami selamat hingga ke seberang. Keduanya sangat bersukacita karena orang yang mereka tolong ini adalah seorang calon imam yang akan menjalankan orientasi pastoral di paroki itu. Keduanya tinggal di salah satu stasi dari paroki Lengko Ajang.

Perjalanan hari itu mengingatkan saya akan mujizat yang dikerjakan Tuhan melalui devosi Rosario. Tuhan Yesus mendengarkan doa bunda Maria, ibunya. Sejak hari itu saya semakin percaya Tuhan menginginkan saya menjadi saksi-Nya. Orientasi pastoral setahun menjadi aturan umum Seminari Tinggi Ritapiret saat itu. Meski demikian pengalaman rohani setahun di paroki tersebut telah membulatkan panggilan saya untuk menjadi imam. Karena sejak hari pertama hingga 360 hari sesudahnya Tuhan mengerjakan banyak mujizatnya dalam orentasi pastoral saya. Tuhan sungguh memberkati dan melindungi.

Nehemia adalah pelayan raja Artahsasta, di Persia. Ia adalah seorang Israel yang taat pada hukum Taurat. Dalam hatinya ia selalu berdoa agar bisa kembali ke Yerusalem untuk memperbaiki makam nenek moyangnya yang telah rusak akibat reruntuhan batu dan tembok. Doanya terkabul dan raja mengizinkan dia pulang dengan surat kuasa dari raja agar memperlancar perjalanannya. Nehemia lalu bersaksi: Tangan Allahku yang murah melindungi aku! (Neh 2:1-8). Nehemia orang benar dan doa orang benar didengarkan Allah.

Dalam Injil hari ini ada tiga orang yang bertemu dengan Yesus. Yang pertama meminta untuk mengikuti-Nya, namun jawaban Yesus membuat dia terdiam. Dua orang lain diminta Yesus untuk mengikutinya, namun keduanya memberi alasan berhalangan karena urusan keluarga dan pekerjaan. Maka keduanya tak layak menjadi pekerja untuk Kerajaan Allah (Luk 9:57-62). Yang pertama mengajukan keinginannya untuk mendapatkan rahmat dari Tuhan, namun syarat yang berat menghalangi untuk maju. Kedua orang lain terakhir diminta Tuhan untuk berpartisipasi dalam pelayanan-Nya, namun hati mereka berat karena masih terpaut pada kesibukan duniawinya.

Allah mendengarkan doa dan memberi rahmat perlindungan kepada orang-orang yang setia dan mengandalkan Dia dalam hidup mereka. Ia adalah Allah yang mahasetia. Ia siap mendengar dan menolong siapa saja, yang juga setia dalam iman kepada-Nya. Para kudus, yang namanya tertulis dalam Kitab Suci dan para kudus dengan riwayatnya masing-masing telah bersaksi kepada kita tentang “pengalaman perjumpaan mereka dengan Allah”. Pengalaman itulah yang mereka ceritakan kepada kita dan kini termuat dalam Kitab Kehidupan ini. St. Fransiskus Asisi mengalami Tuhan melalui panggilan yang unik. Dia meninggalkan segalanya dan melayani Tuhan seumur hidup. Pengalaman yang sama akan kita jumpai dalam hidup ini, bila kita setia mengimani Dia. Amin


Adhitz Ads