Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Oktober 24, 2017

LANTARAN SATU ORANG !

Di sebuah desa ada dua orang pemuda yang rumahnya bertetangga. Satunya bernama Kim dan lainnya Ing. Meskipun keduanya bersahabat baik, namun memiliki sifat yang sangat berbeda seperti langit dan bumi. Kim berasal dari keluarga yang saleh sehingga ia memiliki sifat yang rendah hati, suka menolong, rajin mengikuti kegiatan-kegiatan social, baik sosial keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Teman-temannya, orangtua maupun anak-anak amat suka bergaul dengannya. Ia hanya tamat SMK dan memiliki pekerjaan sebagai pegawai resepsionist di sebuah hostel kecil. Karena sifat-sifatnya yang baik itu Kim menjadi sahabat banyak orang.

Sebaliknya Ing teman dekat Kim adalah seorang pemuda yang amat sombong, suka pamer kehebatan dan kekayaan orangtuanya. Ia sering berjudi dan bermabukan serta merancang kegiatan yang sifatnya merusak ketentraman umum di desanya. Meski demikian Kim berusaha meredamnya dengan banyak nasihat. Kadang-kadang ia mau mendengar nasihat itu tetapi seringkali ia tidak peduli dan melakukan kegiatan-kegiatan yang merusak dirinya sendiri serta orang lain yang ikut-ikutan dengannya. Ing sungguh menjadi batu sandungan dan bahan gosip dari orang sedesanya. Lantaran sifatnya yang buruk itu maka orangtua serta kakak dan adiknya ikut dibenci oleh anggota masyarakat yang lain. Dalam peribahasa, Ing ini ibarat nila setitik yang membuat rusak susu sebelanga.

Dalam bacaan pertama hari ini (Rom 5:12.15b.17-19.20b-21) St. Paulus mengingatkan kita akan pelanggaran yang dilakukan satu orang menyebabkan semua orang jatuh ke dalam dosa. Yang dimaksudkan Paulus di sini tentulah Hawa. Akan tetapi Paulus tidak fokus pada perbuatan dosa Hawa, lebih lanjut ia mengatakan “jauh lebih besar lagi kasih karunia dan anugerah Allah yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang yakni Yesus Kristus”…sebab oleh karena ketaatan-Nya semua orang menjadi orang benar dan memungkinkan semua orang bisa mencapai hidup kekal. Oleh karena itu dalam kesaksiannya di mana-mana St. Paulus selalu menyampaikan syukur dan terima kasih-Nya kepada Tuhan atas kasih karunia yang diterimanya saat ia bertobat. Sebab sejak saat itu hidupnya justru berguna bagi karya pewartaan kabar gembira bagi bangsa-bangsa lain. Perbuatan dosa itu adalah sesuatu yang buruk dan merugikan banyak orang tetapi jika orang kembali bertobat maka kasih karunia Allah akan bekerja secara berlimpah atas hidup orang bersangkutan dan ia bisa menjadi saksi yang sangat berguna bagi Gereja dan umat Allah seluruhnya.

Namun Tuhan Yesus mengingatkan kita melalui Injil hari ini dengan mengatakan: “alangkah lebih baik dan indah, jika kita hidup sebagai seorang hamba yang selalu siap sedia untuk melayani tuannya kapan saja, baik atau tidak baik waktunya” (bdk Luk 12:35-38). Ia sendiri telah taat dan siap melayani kehendak Allah, Bapa-Nya. Ketaatan-Nya itu telah mendatangkan keselamatan bagi semua orang dan kita semua boleh menikmati kasih karunia. Karena itu harapan Tuhan atas para pengikut-Nya adalah menjadi hamba yang taat dan setia melayani Tuhan dan sesamanya. Akhirnya dalam kesimpulannya Tuhan Yesus berkata, alangkah bahagianya, jika seorang hamba didapatinya sedang berjaga dan siap melayani tuannya.       

      
















Adhitz Ads