Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Oktober 08, 2017

PIKIRKAN dan KERJAKAN SEMUA YANG BENAR !

Setiap anak manusia yang lahir dan hidup di bumi ini diberi tugas oleh Sang Penciptanya menjadi penggarap-penggarap di kebun anggurnya. Medan garapannya sesuai dengan profesi masing-masing: di laut, di darat dan di udara. Sang Pencipta menghendaki agar para penggarap itu sukses mengerjakan garapannya itu hingga mencapai hasil 100 kali lipat dan sebagian hasilnya harus dikembalikan kepada pemilik kebun anggur sebagai tanda terima kasih. Namun sayangnya harapan dari pemilik kebun anggur itu tidak terwujud karena para penggarap itu mengingkari janji mereka bahkan membunuh ahli warisnya.

Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan di atas kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi sesungguhnya bertujuan untuk mengeritik sikap dan cara hidup mereka yang menolak para utusan Allah dan juga Yesus Kristus sendiri, Mesias, yang kini hadir bersama di hadapan mereka. Penolakan itu berpuncak pada peristiwa penyaliban Yesus di Golgotha. Ketika Yesus bertanya, bagaimana kira-kira sikap pemilik kebun anggur itu kepada penggarap-penggarap itu. Tanpa berpikir panjang mereka menjawab: “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain”. Lalu Yesus menegaskan: “Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu” (bdk Mat 21:33-43). Apa arti perumpamaan ini buat kita di zaman ini?

Sesuai rencana-Nya, Allah menghendaki kita menjadi penggarap-penggarap yang baik, sukses dalam pekerjaan dan pelayanan kita masing-masing serta tahu berterima kasih kepada-Nya. Namun ketika rencana ini gagal akibat sikap hidup kita yang jahat maka Ia akan mengambil kembali milik-Nya dan diserahkan kepada penggarap lain yang betul-betul bisa bekerja sama dengan-Nya. Sikap yang jahat terhadap Tuhan adalah penolakan terhadap rencana keselamatan dan kebaikan-Nya. Jika demikian jangan pernah berharap hidup kita akan diberkati atau diselamatkan.

Pada zaman perjanjian lama sebagaimana diibaratkan oleh nabi Yesaya dalam bacaan pertama hari ini adalah gambaran dari apa yang sudah dialami oleh bangsa Israel dan yang akan mereka lakukan lagi pada zaman Yesus. Tuhan mengharapkan kebun anggur Israel menghasilkan buah anggur yang baik ternyata hasilnya anggur asam. Dalam nubuat Yesaya tampaknya seolah-olah Allah marah dan mengatakan: “Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya” (bdk Yes 5:1-7). Kejahatan mengakibatkan keruntuhan, maka jangan pernah berharap datangnya rahmat bila kita bercokol dalam kejahatan.

Menyadari hal ini St, Paulus dalam bacaan kedua menasihati umat Filipi dengan menulis: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu” (bdk Fil 4:6-9). Tuhan suka pada semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Untuk sampai ke tingkat ini manusia harus bertobat dan bukan menjadi penggarap yang terus menerus ingkar janji!




Adhitz Ads