Judul
renungan di atas menandakan bahwa di dunia ini terdapat begitu banyak kejadian
tentang orang-orang yang gemar berjanji tetapi tidak melaksanakannya. Akibatnya
sebanyak itu pula, sama saudara kita yang disakiti karena merasa tertipu atau
dikhianati. Dalam hubungan dengan ini St. Yakobus dalam suratnya pernah menulis
tentang: dosa karena lidah. “Lidah,
walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara
yang besar. Lidah itu seperti api; ia
merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota
tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda
kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka” (Yak 3:5-6)
Injil
hari ini mengisahkan dua orang anak yang masing-masing melambangkan dua sikap manusia
yang berbeda. Yang pertama menjawab YA tetapi tidak melakukannya. Yang kedua
menjawab TIDAK tetapi melakukannya. Yang dinilai benar dari keduanya adalah
yang kedua. Sebab meskipun ia menolak permintaan ayahnya tetapi kemudian ia
menyesali penolakan itu lalu segera melaksanakan perintah ayahnya. Sedangkan yang
pertama tidak sama sekali. Anak yang pertama inilah yang menyakiti hati ayahnya
(Mat 21:28-32). Tindakan anak pertama ini sungguh menggambarkan anak-anak
manusia yang gemar berjanji, berkata YA tetapi tidak melaksanakannya. Mereka inilah
yang dicap: Lain di bibir, lain di hati. Tindakan tidak selaras ucapan. Menyakitkan!
Anak-anak manusia seperti ini sering tidak menyadari bahwa tindakan seperti itu
menodai seluruh hidupnya. Seumur hidup orang tidak percaya.
Dalam
perjanjian lama nabi Yehezkiel mengecam keras orang-orang yang menganggap
dirinya benar tetapi kemudian jatuh ke dalam dosa dan tetap hidup dalam
dosanya. Mereka ini identik dengan sikap anak pertama dari cerita Yesus dalam
injil hari ini. Sebaliknya Yehezkiel memuji orang-orang yang telah hidup dalam
dosa namun bertobat dan memperbaiki hidupnya lalu kemudian hidup dalam
kebenaran (Yeh 18:25-28). Kenyataan ini diumpamakan Yesus dalam Injil seperti
anak kedua. Anak pertama berbibir manis tetapi ber-hati degil, anak kedua
berbibir pahit tetapi berhati manis.