Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Oktober 10, 2017

TOBAT, PILIHAN HIDUP TERBAIK !

Salah satu penyebab utama manusia menderita adalah dosa. Karena itu Tuhan mengajak manusia  yang berdosa agar  bertobat supaya dibebaskan dari penderitaan itu. Untuk itu Tuhan mengutus para nabi dan orang bijak lainnya guna menyadarkan umat-Nya agar bertobat dan mengaku dosa mereka. Pada zaman Perjanjian Baru hingga masa kini, tugas itu diserahkan kepada para rasul, paus, uskup dan para imam, sebab mereka ini diberi wewenang khusus untuk mengampuni dosa-dosa seluruh umat Allah. Semua orang bersaksi, bila mereka sudah mengaku dosa (bertobat) terjadi banyak kesembuhan rohani dan jasmani; perasaan yang paling menyenangkan sesudah pengakuan dosa adalah hidup kita dibaharui, kita menjadi tenang dan penuh semangat untuk berdoa dan bekerja lagi.

Masih banyakkah orang mengaku dosa? Kenyataan ini amat menyedihkan sebab pada zaman ini banyak orang tidak mau mengaku dosa lagi karena:

·         merasa diri tidak bersalah,
·         tidak mengimani sakramen pengakuan dosa sebagai wujud terbaik dari kerahiman Allah,
·         merasa tak punya waktu untuk mengaku dosa,
·         tidak sadar bahwa dosa telah mendatangkan banyak kesusahan dalam hidup mereka,
·         tidak sadar bahwa dosa itu penghambat utama hubungan baik dengan Tuhan dan sesama.
·         mereka tidak tahu bahwa dengan pertobatan “rahmat kerahiman Allah” mengalir bagaikan sungai yang tak pernah kering.

Ketika Yunus menyampaikan pesan pertobatan di kota Niniwe (Yun 3:1-10), masyarakat seluruh kota itu segera mengenakan kain kabung, berdoa sambil berpuasa mulai dari rajanya hingga rakyat jelata, bahkan binatang-binatang peliharaan mereka pun ikut berpuasa. Dengan melihat kenyataan ini hati Tuhan tergerak oleh belaskasihan dan membebaskan umat Niniwe dari hukuman yang dirancangkan-Nya. Tuhan memang bukan hakim yang lalim tetapi pengasih dan penyayang. Setiap orang yang menyesali dosanya, diampuni-Nya dan hidup mereka dibaharui-Nya. Demikianlah yang terjadi pada umat Niniwe. Dengan pertobatan itu mereka kembali menikmati hidup di dalam Tuhan, yaitu hidup penuh damai dan sukacita.

Menikmati hidup baru dalam Tuhan, penuh damai dan sukacita, dirasakan juga oleh kakak beradik, Marta dan Maria, ketika Tuhan Yesus dan  para murid-Nya mengunjungi mereka (Luk 10:38-42). Namun cara mereka menikmati sukacita itu berbeda. Marta sibuk menyiapkan akomodasi di dapur untuk makan minum,sedangkan Maria duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan cerita-cerita-Nya bersama para murid. Yang paling bahagia di antara keduanya adalah Maria karena tidak ingin beranjak dari tempatnya hingga lupa membantu Marta di dapur. Sedangkan Marta merasa kesibukan mempersiapkan makan minum itu membuatnya cepat merasa lelah. Karena itu dia mengeluh tentang saudarinya Maria, tetapi Yesus menjawab: “Maria telah memilih bagian yang terbaik”.

Sesungguhnya, Tuhan selalu ada bersama kita, sebab Ia sudah berkata: “Aku menyertai kamu sampai akhir dunia”. Ia ada di dalam diri kita melalui Roh-Nya yang kudus. Keyakinan ini disampaikan St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus: Tubuhmu adalah kenisah Roh Kudus. Namun jika kita berdosa, hidup dalam dosa seperti umat Niniwe, maka kesadaran kita akan peran Tuhan dalam hidup semakin hari menjadi semakin lemah. Kelemahan dan kelalaian inilah yang akan menjerumuskan kita ke dalam mala petaka. Tuhan tidak mau kita mendapat mala petaka. Ia menghendaki agar selalu hidup dalam rahmat-Nya, hidup dalam pertobatan!   








Adhitz Ads