Saat
manusia diciptakan dari tanah liat, ia berdiri seperti patung. Ia hanya
memiliki bentuk tetapi tak mampu bergerak dan beraktivitas. Hampa tak berdaya.
Tetapi ketika Allah mengembuskan nafas kehidupan-Nya sendiri, manusia itu hidup
dan bisa berkomunikasi dengan Pencipta-Nya. Lalu sang Pencipta menyebutnya
manusia, gambar Allah. Allah menilai ciptaan-Nya ini, sungguh amat baik adanya.
Mengapa? Karena ada roh-Nya sendiri di dalam manusia itu.
Nabi
Yesaya yakin akan ilham yang ia terima tentang Manusia Baru yang akan datang.
Dalam nubuatnya ia berkata tentang Manusia Baru itu: “Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh
dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan
pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN”…..
(Yes 11:1-10). Siapa yang dimaksud Yesaya di sini? Hemat saya tidak lain
dari pada Yesus sendiri. Ia hadir dalam diri Bunda Maria, ibu-Nya karena kuasa
Roh Kudus. Ia disebut kudus, Anak Allah. Sejak dikandung hingga lahir, hidup
dan berkarya, Roh Allah ada beserta-Nya. Ia adalah Allah yang menjelma menjadi
manusia.
St.
Lukas dalam Injilnya hari ini mengatakan: “Bergembiralah
Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan
langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan
orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil” (Luk 10: 21). Meskipun
Ia Allah, namun Ia tidak mengatakan itu kepada siapa pun selain orang-orang
kecil yang kemudian bergabung dengan-Nya, yang berbondong-bondong mengikuti-Nya
ke mana-mana dan menyaksikan segala kuasa Ilahi yang dikerjakan-Nya. Dari pekerjaan-pekerjaan
itu sesungguhnya nyata bahwa Kerajaan Allah sudah datang. Ia juga disebut
Emanuel, Allah berserta kita.
Yesus
hidup sebagai manusia sekaligus Allah karena Roh Allah hadir secara penuh di dalam
diri-Nya. Meskipun Ia manusia namun terdapat perbedaan besar dalam wujud
kemanusiaan itu. Manusia berasal dari tanah liat dan mendapat kehidupan dari
roh Allah. Tetapi Yesus Kristus, menjadi daging dalam tubuh Perawan Maria oleh
kuasa Roh Kudus. Ia sabda yang menjelma dan mengenakan wujud manusia. Ia datang
dengan sebuah tujuan mulia, menebus dosa manusia agar manusia yang berasal dari
debu tanah dan telah terkontaminasi oleh dosa itu diselamatkan oleh darah-Nya yang
mulia. Ia bisa melakukan semua pekerjaan mulia ini karena Roh Allah ada di
dalam-Nya. Dia adalah sumber keselamatan kita yang abadi.