Pada
pembukaan ekaristi atau upacara lain yang dipimpin Paus, Uskup, Imam dan
Diakon, sapaan “Tuhan menyertai engkau” sudah lazim didengar. Umat yang hadir
akan menjawab spontan: “Dan sertamu juga”. Ini sapaan resmi yang menjadi
rumusan baku dalam perayaan-perayaan ekaristi – upacara sabda, baik yang
sifatnya biasa maupun perayaan-perayaan mulia. Saking biasanya sapaan ini
kebanyakan orang tidak merasa ada sesuatu yang menarik, tidak bermakna dan
memberi rasa bahagia. Meskipun sesungguhnya sapaan itu mengandung sebuah
pernyataan iman bahwa Tuhan ada dan menyertai siapa saja yang datang pada
perayaan bersangkutan.
Bunda
Maria mungkin lagi berdoa atau sedang melakukan aktivitas lain. Tiba-tiba saat
itu datang seorang malaikat dan menyapa dia: “Tuhan menyertai engkau”! Menurut
Lukas, ketika mendengar salam itu Maria terkejut dan dalam hatinya ia bertanya,
apa artinya salam itu? Kemudian malaikat itu menjelaskan: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah.Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang
anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar
dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."(Luk
1:31-33).
Penjelasan
malaikat itu demikian panjang lebar, namun intinya bahwa Maria dipilih menjadi
ibu seorang yang akan datang ke dunia ini. Namanya Yesus dan Ia disebut Anak
Allah yang mahatinggi. Berita ini merupakan pemenuhan janji Allah atas nenek
moyang manusia dan nenek moyang bangsa Israel yang sudah disampaikan
berulang-ulang oleh para nabi dalam perjanjian lama. Maria menerima berita ini
dengan imannya dan mengatakan: “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu”. Dengan
jawaban ini Tuhan sungguh datang dan tinggal di dalam kandungan-Nya dan Maria
pun menjadi ibu Tuhan. Selamanya Maria tinggal dalam Tuhan dan Tuhan tinggal
dalam dia. Tuhan menyertainya! Dengan demikian dosa yang disebabkan oleh
manusia pertama, ibu segala yang hidup kini dibatalkan oleh Maria, wanita
pilihan Tuhan ini. Manusia Hawa mendatangkan dosa dan wanita ini mendatangkan
penebusan atas dosa, sebab wanita ini meremukkan kepala ular – iblis karena
Allah hadir atau tinggal dalam dirinya (Kej 3:9-15.20).
Menyadari
kebenaran ini St. Paulus menulis kesaksiannya dengan mengatakan: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani
di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia
dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya” (bdk Ef 1:3-6.11-12).
Kedatangan
Tuhan Yesus Kristus dan penyertaan-Nya atas hidup manusia sungguh telah
mendatangkan berkat yang tiada taranya bagi hidup kita. Yesus Kristus menjadi
sumber keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, sebab Dialah
Tuhan dan Raja bagi para bangsa. Amin