Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Desember 10, 2017

HIBURLAH, HIBURLAH UMATKU !

Di tengah banyaknya gejolak politik, ekonomi, sosial yang terjadi dewasa ini, penderitaan demi penderitaan melanda hidup manusia. Timur Tengah dengan perang yang tak pernah berhenti melanda negara demi negara telah menimbulkan exodus manusia besar-besaran ke pelbagai tempat ke Eropa. Mereka yang berpindah tempat ini membawa masalah sosial baru di tempat baru terutama yang berhubungan dengan tempat tinggal, makanan dan sebagainya. Hingga saat ini gejolak itu belum juga berhenti seperti yang kita lihat di Suriah.

Di saat kita masih mendoakan perdamaian di sana, keputusan Presiden tentang pemindahan kedutaan Amerika dari dari Tel-Aviv ke Yerusalem mendatangkan gejolak politik baru yang kini menimbulkan banyak pertentangan dari mana-mana di seluruh dunia. Para pemimpin negara yang lain, selain Amerika dan Israel sendiri, tampaknya berdiri sama tinggi guna menentang keputusan itu sambil melakukan aksi demonstrasi di mana-mana.

Selagi pikiran dan perasaan kita terarah kepada persoalan-persoalan di Timur Tengah, Korea Utara di Asia, juga selalu membuat provokasi perang dengan percobaan-percobaan senjata nuklirnya. Tampaknya pemimpin negeri ini mau mengatakan kepada dunia bahwa “kami hebat, kami bisa mengalahkan” siapa saja karena kami memiliki senjata-senjata nuklir yang bisa menjangkau bumi mana saja. Menghadapi ancaman itu, negara-negara lainpun bersiap-siap dengan kekuatannya sendiri guna mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang sesewaktu bisa terjadi.

Memperhatikan semua itu dan juga masalah-masalah lainnya di dalam negeri kita, timbullah kegelisahan, ketakutan dan kecemasan pada banyak orang tentang kemungkinan timbulnya persoalan paling buruk yang bakal melanda hidup manusia di dunia pada masa yang akan datang. Sementara itu, kini semakin banyak orang berpikir dan bernubuat tentang akan datangnya hari kiamat dsb.

Kalimat apa yang cocok untuk mengatasi perasaan-perasaan negatip itu. Hemat saya, seruan nabi Yesaya di atas sangat tepat: HIBURLAH, HIBURLAH UMATKU ! (Yes 40:1). Sebagai orang beriman, tindakan saling menghibur satu sama lain adalah perbuatan kasih yang sanggup meneguhkan iman dan harapan sesama yang menderita agar mereka percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan anak-anakNya. Sebab Tuhan sendiri telah melakukan hal yang sama terhadap bangsa pilihan-Nya yang menderita, Dia juga akan menghibur kita dengan cara yang sama.  Tuhan pasti akan datang dengan kekuatan-Nya guna menolong orang yang tertindas. Namun dalam menyiapkan kedatangan-Nya, kita perlu membersihkan diri dari kelemahan kita dan bertobat dari dosa-dosa. Dalam bahasa Yesaya: luruskan jalan yang bengkok dan ratakan yang lekak lekuk.

Semua orang harus bertobat, berhenti di tempat untuk memikirkan dan mengusahakan perdamaian. Hidup ini hanya sekali dan singkat. Seruan lanjutan Yesaya ini sangat kuat dan indah: “Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati” (Yes 40:11). Manusia itu bagaikan kawanan ternak yang patut dijaga, dihimpun dan dipelihara agar selalu hidup dalam damai dan sukacita. St. Paulus dalam bacaan kedua mengatakan dengan yakin bahwa Tuhan menghendaki supaya jangan ada satu pun dari antara kita mengalami kebinasaan, sebab kita semua diciptakan dan dipelihara untuk diselamatkan.

Dalam diri Yesus Kristus, Tuhan datang menghibur dan menghimpun umat-Nya agar hidup dalam damai dan sukacita. Kedatangan-Nya dipersiapkan oleh Yohanes Pembaptis dengan seruan pertobatan (bdk Mrk 1:1-8), sama seperti yang dilakukan nabi Yesaya 700 tahun sebelumnya. Pertobatan tampaknya sangat penting dilakukan sebab jika dosa tetap bercokol dalam hati kita, semua bentuk penghiburan yang akan dikerjakan Tuhan menjadi tak berguna. Dosa menghambat karya pengampunan dan penghiburan Allah. Dosa itu penghambat terciptanya perdamaian di dunia ini.   





     


Adhitz Ads