Setiap
orang yang pernah menjadi Raja, Ratu, Presiden atau para pemimpin lainnya,
menghendaki agar Kerajaan, Negara, wilayah yang dipimpinnya menjadi kokoh,
makmur dan menikmati kesejahteraan lahir dan batin. Namun karena kekuasaannya
mereka dibatasi oleh waktu dan usia maka harapan itu kadang terwujud tetapi
sesudah pergantiannya kadang tidak terwujud. Setiap pemimpin berbeda dalam cara
mewujudkan visi misi kepemimpinannya, setiap pemimpin berhadapan dengan situasi
dan perkembangan politik dan ekonomi yang berbeda juga. Ada yang berhasil dan ada
yang tidak. Allah mulai membentuk Kerajaan-Nya di dunia ini melalui bangsa terpilih.
Saul diangkat sebagai raja pertama di Israel disusul Daud. Dalam diri kedua
raja pertama ini tampak bahwa kokoh tidaknya kerajaan itu sangat bergantung
kepada pemimpinnya. Bila raja itu setia dan taat pada kehendak Allah, maka
kerajaan itu langgeng, jika tidak kerajaan itu berantakan. Seterusnya kisah-kisah
lain dari para raja itu dapat kita baca dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Baru.
Yesus
Kristus datang ke dunia ini membentuk sebuah Kerajaan-Nya di dunia ini, bukan
dengan cara manusia tetapi dengan cara dan kehendak Allah sendiri. Ia tidak
membentuk kerajaan. Selama hidup-Nya, Ia hanya mengelilingi wilayah Israel, Ia mengajar,
melakukan mujizat, sampai Ia ditangkap dan dihukum mati di kayu salib. Dalam pengajaran-Nya
Ia mengarahkan pikiran dan hati setiap orang agar belajar dari pada-Nya terutama
berusaha menghayati cara hidup dan cara pikir-Nya, mencapai integritas diri
sebagai murid-Nya, dengan berlaku setia dan taat kepada hukum-hukum Ilahi. Ia bukan
hanya mengajarkan kehendak Allah itu tetapi Ia sendiri menghayati hukum-hukum
itu bahkan tunduk pada kehendak Allah untuk menerima tugas menyelamatkan
manusia dengan menjadi korban pendamaian untuk dosa manusia: KORBAN SALIB !
Ketika
Dia dihukum mati, wafat dan dimakamkan, tampaknya kerajaan yang tak kelihatan
itu hancur berantakan. Namun tiga hari kemudian, sesudah kebangkitan-Nya Ia
mempersatukan para murid-Nya yang telah tercerai berai itu, mengurapi mereka dengan
kuasa Roh Kudus pada hari Pentakosta dan sesudah secara tak kelihatan namun
perlahan-lahan Dia membangun Kerajaan-Nya dalam diri para Rasul dan jemaat
perdana. Mereka ini membentuk persekutuan iman yang terus menerus berkembang, bertumbuh
dan menyebar ke segala penjuru bumi dengan Roma menjadi pusat pemerintahannya. Hingga
saat ini kerajaan-Nya telah berlangsung 21 abad di bumi ini dan kemudian
kumpulan para kudus-Nya dipersatukan kembali dalam Kerajaan-Nya yang kekal,
Kerajaan Surga. Perjalanan Kerajaan Kristus di dunia ini jatuh bangun, sesuai
dengan berhasil tidaknya para pemimpin itu memerintah – memimpin. Namun satu
harapan yang tetap terwaris dalam hidup setiap orang yang percaya kepada-Nya yaitu:
Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Hal ini disampaikan malaikat Gabriel
kepada Maria, waktu Maria mendapat berita pemilihan menjadi ibu Yesus. Ya, pada
saat kita gagal kita belajar untuk kembali ke jalan yang benar, di saat kita
berhasil kita belajar untuk selalu menjaga asa positip mengikuti kehendak-Nya.
St.
Paulus dalam surat kepada orang Roma memberikan kesaksian ini: segala yang
tersembunyi melalui pewartaan para nabi selama ini, kini telah terwujud dalam
Kristus. Karena itu bagi-Nya segala kemuliaan hendaknya dimaklumkan dan
dinyatakan. Amin
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.