Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Selasa, Desember 12, 2017

DEMI DOMBA YANG HILANG !

Demi cintanya kepada Gereja, tanah misi dan para misionaris yang diutus dari negerinya ke negeri lain di dunia, Theresia Lisieux atau lebih dikenal Theresia dari Kanak-Kanak Yesus setiap hari secara pribadi berdoa untuk Gereja, untuk tanah misi dan para misionaris itu. Ia mencurahkan cintanya dalam doa untuk mereka semua karena ia tahu betapa banyak domba yang hilang meninggalkan Tuhan dan Gereja-Nya, betapa berat kerja para misionaris untuk menyelamatkan umat Allah yang digembalakannya. Dalam buku hariannya ia menulis tentang pernyataan cintanya itu sambil tak hentinya mempersembahkan mereka kepada Sang Sabda yang telah menjadi Manusia.

Tuhan Yesus memiliki cinta yang lebih besar dari Theresia Lisieux, sebab Yesus adalah patron cinta sejati. Dalam perumpamaan hari ini Yesus menceritakan kisah seorang gembala yang mempunyai seratus ekor domba dan kehilangan seekor. Ketika sang gembala tahu bahwa ia kehilangan seekor, ia meninggalkan yang 99 ekor dalam kandang dan pergi mencari yang seekor sampai menemukannya. Ternyata domba yang dicarinya itu tersesat dan terjerat dalam semak duri. Ia membersihkan luka-luka domba itu, meletakkan di atas bahunya dan membawanya hingga sampai ke kandang. Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?

Dengan cerita ini Tuhan Yesus mau menggambarkan bagaimana besarnya cinta Allah bagi domba (manusia) yang tersesat dan hilang karena dosa dan penderitaan. “Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang." (bdk Mat 18:12-14). Tuhan menyayangi umat-Nya pribadi per pribadi. Ia rindu agar segenap umat yang ditebus-Nya tak ada yang hilang atau menikmati keselamatan, tinggal dengan tenang dalam Kerajaan-Nya serta mengalami sukacita surgawi. Sebab Allah telah mencipta manusia untuk kedamaian, kasih dan kebahagiaan. Itulah hakekat kasih Allah yang sesungguhnya.

Pada zaman nabi Yesaya Allah menunjukkan kasih yang sama terhadap bangsa terpilih, umat Israel. Melalui Yesaya, Allah berseru: “Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya (bdk Yes 40:1-11).

Allah tahu bangsa ini telah berdosa dan membiarkan mereka memikul akibat dari dosa itu. Dia membiarkan mereka menderita oleh kekerasan penjajahan di Babilon. Namun Ia juga melihat bagaimana mereka menangis karena kesusahan lahir dan batin, Ia mendengar bagaimana mereka berteriak minta tolong. Lalu karena kasih-Nya Ia menghentikan semua penderitaan itu, mengampuni mereka dan membawa mereka semua pulang ke Yerusalem. Allah melakukan semua ini demi kebaikan dan kesejahteraan umat-Nya.

Demi domba yang hilang (demi manusia yang berdosa) Ia sendiri datang mencari-Nya, membersihkan luka-luka-Nya dan membawa-Nya pulang ke dalam kerajaan-Nya! Luar biasa !   










Adhitz Ads