Pemimpin-pemimpin
yang baik dan berintegritas selalu menginginkan yang terbaik bagi rakyat atau
mereka yang dipimpinnya. Jika mereka ingin membangun infrastruktur, mereka akan
akan memilih kontraktor terbaik untuk melaksanakan pekerjaan itu sehingga
fasilitas negara atau umum dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama,
seperti halnya di negara-negara maju di dunia ini. Jika ingin membangun SDM
yang berkualitas mereka akan memilih pembantu-pembantu yang berintegritas juga
agar para generasi muda disiapkan dengan baik untuk menjadi pribadi-pribadi
terbaik bukan saja dalam hal intelektualnya tetapi terutama dalam hal mental
spiritualnya. Negeri maju dan kuat jikalau pemerintah dan masyarakatnya
berintegritas dan sanggup membangun kerja sama yang konstruktif di segala
bidang pembangunan manusia dan sumber daya alamnya.
Tuhan
Yesus tahu bagaimana membangun masyarakat yang kuat secara rohani dan jasmani.
Ia mendorong pendengarnya yang menyatu dalam ide-Nya yang istimewa ini: "Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang
yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan
dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak
rubuh sebab didirikan di atas batu” (Mat 7:24-25). Masyarakat manusia
menjadi kuat bila:
a) Mau mendengar
visi misi Allah dalam pengajaran-Nya. Suara Allah adalah suara kehidupan, suara
yang menghantar setiap orang untuk mengerti siapa itu Allah dan bagaimana rencana-rencanaNya
atas hidup manusia. Ketaatan terhadap suara Allah adalah sesuatu yang mutlak
karena suara-Nya adalah kebenaran yang tak tersangkalkan. Kebenaran yang
menghantar kita untuk hidup dalam rencana keselamatan-Nya.
b) Setiap anak
manusia mendengar dan melakukan perintah-perintahNya. Perintah-Nya adalah
kebenaran dan kehidupan. Kebijaksanaan lahir dari ketaatan untuk melaksanakan
perintah-Nya. Jika anak manusia taat dan melaksanakan perintah-Nya maka ia akan
menjadi seorang yang bijaksana untuk membangun kehidupan yang berintegritas,
adil, kokoh dan kuat, ibarat membangun sebuah rumah yang kokoh di atas landasan
batu karang.
Nabi
Yesaya berabad-abad sebelumnya telah mendorong bangsa Israel untuk membangun
bangsa yang kuat, bangsa yang percaya dan taat pada Allah. Dalam visinya ia
telah menggambarkan adanya sebuah kota yang kuat, yang dibangun Allah di atas
batu-batu yang kekal. Di kota itu akan tinggal bangsa yang besar, benar dan
setia kepada Allah (Yes 26:1-6). Gambaran ini adalah sebuah gambaran tentang
pengharapan bangsa Israel akan datangnya masa depan yang ceria, yang bebas dari
semua bentuk penderitaan yang mereka alami pada masa itu di tempat pembuangan. Karena
itu mereka tidak boleh berputus asa tetapi selalu menaruh iman pada Tuhan yang
membebaskan.
Di
atas penderitaan itu mereka hendaknya kembali pada kesadaran untuk menjadi bangsa
yang suka mendengar suara Allah dan suka melakukannya. Menurut nabi Yesaya, di atas
dasar itu mereka akan berdiri tegak menjadi bangsa yang kokoh dan kuat serta menjadi
saluran keselamatan bagi bangsa-bangsa lain.