Tuan
Bernard tiba-tiba diserang sakit keras dan harus diopname di rumah sakit umum
pemerintah di kotanya. Ia baru saja pulang dari menjaga pekerjaannya di proyek
yang agak jauh dari tempat tinggalnya. Ia menjaga di proyek hampir tiga minggu
lamanya karena ia kurang yakin akan kejujuran para pegawai yang telah dia
percaya untuk memimpin pekerjaan proyek itu. Selama masa tiga minggu itu ia
kurang memperhatikan jam makan dengan baik dan makan saja nasi bungkus atau
bakso seadanya saja bersama para tukangya. Ia lebih mengutamakan pekerjaan
proyek agar dapat segera selesai sesuai target. Akibatnya ia terserang sakit
dan harus masuk rumah sakit itu.
Istrinya,
ibu Dina, terpaksa menjaga tuan Bernard di ruang rawat nginap kelas VIP. Sambil
memperhatikan segala hal untuk keperluan suaminya yang sakit, mulutnya tetap
komat kamit mengucapkan doa apa saja yang bisa diucapkan saat itu. Ia cemas
karena ketika masuk rumah sakit itu suaminya segera mendapat pertolongan dengan
menerima sakramen minyak suci. Ibu Dina sungguh berjaga sambil berdoa. Hatinya kuat
dan bisa bertahan untuk menjaga suaminya hingga sembuh.
Dunia
masa kini penuh tantangan dan godaan. Manusia mudah terjerumus pada mencari
kesenangan duniawi, pesta pora, makan minum hingga bermabukan serta jeratan
dosa lainnya. Tuhan Yesus menilai bahwa kesenangan-kesenangan ini akan membuat
manusia lupa diri sampai kurang memperhatikan keseimbangan hidupnya, antara
yang jasmani dan rohani. Menurut Tuhan Yesus, satu-satunya kekuatan yang
membuat seseorang dapat bertahan melawan godaan adalah: berjaga diri sambil
berdoa (Luk 21:34-36). Doa itu akan mendekatkan seseorang pada kuasa Allah dan kedekatan
ini akan membuat seseorang tidak mudah terjerumus dalam dosa dan godaan.
Nabi
Daniel takut ketika menyaksikan begitu banyak kuasa jahat, dalam bentuk
binatang-binatang yang menakutkan dan meremukkan mangsanya dan binatang-binatang
itu memiliki tanduk di kepalanya (Dan 7:15-27). Ini adalah lambang kuasa setan
yang hendak membinasakan hidup manusia dengan rupa-rupa godaannya. Walaupun
kemudian ia melihat bahwa kuasa itu akan dikalahkan namun Daniel menjadi gentar
menyaksiakan semua itu. Ia tahu kuasa itu jahat dan membinasakan. Ia tidak mau
bahwa manusia berada di bawah pimpinannya. Daniel dipenuhi kuasa Ilahi dalam
dirinya sehingga ia pun hidup dalam kemenangan di istana raja. Ia hidup dalam
ketaatan kepada kehendak Allah, sehingga ia tak pernah tergoda sedikitpun oleh
rayuan raja terhadapnya.
Berjaga
sambil berdoa adalah sebuah cara hidup yang membuat Daniel atau siapa pun menjadi
kuat di hadapan Allah. Mereka tidak akan mudah dipengaruhi oleh pelbagai godaan,
sekali pun godaan itu menyenangkan jiwa dan badan kita. Orang yang berdoa
adalah orang yang hidupnya penuh dengan kuasa Roh Kudus.