Salah
satu kekuatan yang membuat seseorang bertahan dalam iman akan Yesus Kristus
adalah keyakinan akan hidup kekal yang disediakan oleh-Nya bagi setiap orang
yang percaya kepada-Nya. Keyakinan ini diajarkan Yesus sendiri kepada para
rasul melalui pengajaran-Nya dan juga melalui kesaksian mereka tentang Yesus
yang wafat tetapi bangkit kembali dari antara orang mati lalu naik ke surga.
Keyakinan
ini diteguhkan lagi oleh pengalaman rohani nabi Daniel seperti yang kita baca dalam
bacaan pertama hari ini, bahwa “ia
melihat seorang tampak datang dengan
awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang
Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya
kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari
segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah
kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan
yang tidak akan musnah” (Dan 7:13-14). Orang yang dimaksudkan Daniel di
sini, hemat saya, tidak lain dari pada Yesus Kristus sendiri, yang setelah
selesai melaksanakan tugas-Nya di dunia ini, telah naik ke surga dan menerima
kuasa dari Allah, Bapa-Nya, menjadi Raja atas alam semesta dan memimpin segenap
kerajaan di bumi, di surga dan di bawah bumi di bawah kuasa-Nya. Di bawah
kepemimpinan-Nya kerajaan-Nya tak akan binasa. Semua orang yang percaya ditarik
masuk ke dalam Kerajaan-Nya dan boleh menikmati sukacita abadi bersama Dia.
Akan
tetapi ketika Yesus sudah berada di tengah-tengah dunia ini dan mengerjakan
segala sesuatu yang menunjukkan kehadiran Allah, banyak orang tidak percaya
kepada-Nya termasuk para murid-Nya sendiri. Karena itu dalam Injil hari ini Ia
mengajar Kerajaan Allah itu dengan memakai perumpamaan saja. Ia meminta para
murid-Nya agar memperhatikan pohon ara atau pohon lainnya. Kehadiran kerajaan
Allah itu tidak akan lama lagi, sejauh musim semi yang sebentar akan datang
(Luk 21:29-33). Dengan perumpamaan ini Tuhan Yesus ingin mengatakan bahwa
mereka akan segera menyaksikan tindakan Allah yang ajaib melalui penyerahan
diri-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati serta kenaikan-Nya
ke surga. Melalui peristiwa besar ini mereka semua yakin bahwa Yesus itu Tuhan,
Mesias yang kedatangan-Nya telah dirancang Allah dalam perjanjian lama.
Setelah
semuanya terjadi para murid pun percaya akan semua hal yang telah mereka
dengar, mereka lihat, mereka saksikan tentang Yesus dan karya-Nya. Maka setelah
mereka menerima Roh Kudus mereka pun pergi mewartakan kabar sukacita itu kepada
siapa saja hingga mereka berani berkorban menjadi saksi-Nya hingga ke ujung
bumi. Yesus telah mendirikan Kerajaan yang tak akan binasa.