Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Desember 27, 2017

KAMI MELIHATNYA SENDIRI !(pesta rasul Yohanes)

Pada zaman ini, cerita – berita dan kabar bohong, telah merasuki media sosial dan merebak dengan hitungan detik ke segala penjuru dunia. Jika berita pertama dimulai dengan bohong (hoax) lalu orang lain melanjutkannya tanpa melakukan konfirmasi kebenarannya, maka berita itu akan dipercaya sebagai kebenaran. Tetapi setelah orang lain yang bijaksana mengecek kebenarannya dan ternyata bohong lalu orang membuat berita susulan dengan mengatakan: itu hoax (bohong). Tetapi jika tidak mengecek kebenarannya maka yang bohong itu dipercaya sebagai yang benar. Maka ada nasihat: jangan cepat menyebarkan berita sebelum dilakukan konfirmasi tentang benar tidaknya, apalagi kalau berita menyangkut hal-hal yang mengganggu tata tertib umum.

Untuk menghindari prasangka bohong itu, Yohanes, pengarang Injil dalam bacaan pertama hari ini dengan tegas mengatakan: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu” (bdk 1 Yoh 1:1-4). Yohanes tidak menulis dan memberitakan sebuah kabar yang ia dengar dari orang lain. Ia juga tidak memberi kesaksian tentang apa yang tidak dia lihat. Yohanes adalah saudara Yakobus, anak Zebedeus. Dia dipanggil menjadi murid Yesus bersama-sama dengan saudaranya Yakobus. Keduanya mempunyai ibu yang meminta kepada Yesus jabatan untuk duduk di sebelah kiri dan kanan bila Yesus membentuk pemerintahan baru seperti yang dirindukan oleh banyak orang Israel.

Yohanes adalah murid yang dikasihi Yesus dan menjadi saksi utama Yesus sejak ia dipanggil menjadi murid hingga penyaliban Yesus di gunung Golgotha. Ia berdiri bersama Maria ibu Yesus dan Maria Magdala di bawah salib, membantu menurunkan jenasah Yesus dari salib. Kisah sengsara Yesus sangat detail dan lengkap. Ia juga yang bercerita tentang bagaimana ia dan Petrus melihat kubur kosong seperti kisah Injilnya hari ini (Yoh 20:2-8). Ia juga bersama para murid lain yang melihat Yesus naik ke surga dan juga yang berkumpul di ruang atas sebelum menerima Roh Kudus. Atas dasar pengalaman-pengalaman langsung bersama Yesus, dengan melihat, mendengar, menyimak semua yang terjadi pada Gurunya itu, Yohanes tidak ragu-ragu mengatakan bahwa ia bukan mewartakan kebohongan tetapi kebenaran. Isi tulisannya sangat reflektif dan mendalam melalui Injilnya, tiga surat Yohanes dan Kitab Wahyu. Ia adalah rasul terakhir yang meninggal dunia tahun 100 pada pemerintahan kaisar Trayanus.

Hari ini kita merayakan pestanya. Semoga oleh doanya kita digerakkan oleh kuasa Roh Kudus untuk melanjutkan kesaksiannya dengan membaca tulisan-tulisannya, lalu menyebarkan kesaksiannya agar semua orang yang mendengarnya percaya dan menjadi pengikut Yesus !




Adhitz Ads