Para
nabi dalam banyak kesempatan telah bernubuat bahwa kedatangan Immanuel akan
didahului oleh sesorang yang akan disebut Elia. Tugasnya tidak lain daripada
mempersiapkan pikiran dan hati bangsa terpilih agar selaras dengan kehendak
Tuhan yaitu meluruskan yang bengkok,
meratakan yang lekak lekuk, atau bertobat. Jarak waktu kedatangan keduanya,
hanya berbeda 6 bulan.
Injil
hari ini mengisahkan kelahiran anak Zakharias dan Elisabeth. Keadaan Zakharias
sejak penampakan malaikat kepadanya hingga kelahiran puteranya itu masih bisu,
sebab ia meminta tanda dari malaikat Tuhan. Akan tetapi ketika anak sudah lahir
dan genap waktunya untuk memberi nama kepada anaknya itu, Zakharias menulis
nama seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan. Pada saat ia menulis nama
YOHANES, ia sembuh dari bisunya. Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan
dari warga sekitarnya, mau jadi apa anak ini kelak? Sebab banyak keajaiban
seputar peristiwa ini. Kedatangannya sudah dinubuatkan dalam perjanjian lama
oleh nabi Maleakhi (lihat bacaan pertama: Mal 3:1-4; 4:5-6). Yohanes lahir dari
pasangan tua di atas 70-an tahun, sama seperti pasangan Abraham dan Sara. Zakharias
jadi bisu selama 9 bulan. Saat memberi nama kepada anak itu, ia bisa berbicara
lagi dan memuji Tuhan.
Hemat
saya semua peristiwa ini menunjukkan kepada kita bahwa rencana keselamatan
Tuhan atas umat manusia telah ditetapkan dengan rapi dan matang. Tuhan memilih
sebuah bangsa dan melalui bangsa itu rencana itu harus diwujudkan. Tampaknya
pelan berabad-abad atau bertahun-tahun tapi pasti, rencana itu berjalan melewati
semua pencobaan namun ada jalan keluar, kadang-kadang tidak dimengerti tetapi
kemudian dapat dipahami, bangsa pilihan itu jatuh bangun dalam dosa, tertawa
dan menangis dalam suka dan duka. Itu semua dibiarkan terjadi demi sebuah
tujuan yang mulia: keselamatan harus dicapai melalui syukur dan pengorbanan.
Sesudah
Yohanes lahir, 6 bulan kemudian lahir juga Juru Selamat, Tuhan kita Yesus
Kristus. Dalam karya mereka bersama, keduanya tak pernah tampil bersama. Yohanes
pernah membaptis-Nya juga dan ia menunjukkan kepada orang-orang datang
kepadanya bahwa Juru Selamat sudah ada di tengah kita dan membuka tali
kasut-Nya pun aku tidak layak. Akan tetapi dalam sebuah pergulatan Yohanes
pernah mengirim utusannya kepada Yesus untuk bertanya tentang identitas Yesus:
apakah Engkau yang ditunggu-tunggu atau ada lagi orang lain sesudah itu.
Jawaban Yesus juga samar-samar: orang buta melihat, tulis mendengar dst.
Pertanyaan
Yohanes dan jawaban Yesus, terpenuhi secara sempurna dalam diri Yesus. Yohanes
bertugas sebagai pendahulu untuk mempersiapkan kedatangan-Nya dengan pesan
pertobatan. Yesus menyempurnakan pesan pertobatan itu dengan karya-karyaNya
yang agung terutama dengan penyerahan diri-Nya di kayu salib, bangkit dari
antara orang mati dan mengutus Roh Kudus. Amin