Pada zaman kaisar Diokletianus terjadi
penganiayaan besar bahkan paling berat terhadap orang Kristen dalam kekaiseran
Roma. Tahun 303, kaiser ini diteruskan oleh Maximianus, Galerius dan
Konstantius mengeluarkan dekrit yang mencabut hak hukum orang Kristen dan
meminta mereka untuk mengikuti praktek tradisional atau kekafiran Romawi. Dekrit-dekrit
berikutnya tertuju pada kaum klerus dan memaksa semua penduduk untuk
mempersembahkan kurban kepada para dewa Romawi. Penganiayaan ini sangat bervariasi
intensitasnya di seluruh kekaiseran – yang teringan di Galia dan Britania,
tempat pemberlakuan edik (dekrit) pertama saja dan yang terberat di
provinsi-provinsi Timur. Hukum-hukum penganiayaan ditiadakan oleh beberapa
kaisar pada waktu berlainan, tetapi dekrit Milan (313) yang dikeluarkan oleh
Konstantinus dan Lisianus secara umum membuat berakhirnya masa penganiayaan
itu. Ya, Tuhan bertindak pada waktunya untuk menyelamatkan umat-Nya (bdk
Wikipedia Diokletianus)
Dalam setiap pencobaan, jika kita percaya dan menyerahkan segala masalah kita kepada-Nya, maka Dia akan bertindak. Seluruh perikope Kitab Sirakh hari ini memberikan nasihat yang sangat bagus kepada jemaat Israel: “Anakku, jikalau engkau bersiap untuk mengabdi kepada Tuhan, maka bersedialah untuk pencobaan. Hendaklah hatimu tabah dan jadi teguh, dan jangan gelisah pada waktu yang malang. Berpautlah kepada Tuhan, jangan murtad dari pada-Nya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu.......” (Sir 2:1-11). Mengikuti dan berbakti kepada Tuhan bukan tanpa ancaman dan penganiayaan, bukan juga tanpa kesusahan dan sakit hati. Sejarah Gereja dan kekristenan telah mengalaminya terus menerus bahkan sampai sekarang ini. Gereja kita sungguh Gereja yang hidup di tengah pelbagai pencobaan dan persoalan. Karena apa? Tidak lain karena kebenaran dan integritas Ilahi yang dijunjung dan diwartakannya. Namun satu kekuatan besar yang membuat Gereja terus hidup dan berjaya adalah kekuatan firman dari janji-janji Ilahi yang telah nyata dalam perjalanan Gereja itu sendiri. Seperti kata Yesus kepada Petrus: kuasa neraka tidak akan mengalahkannya sebab Aku mendirikan Gereja-Ku di atas batu karang.
Sebelum Yesus
Kristus melaksanakan tugas utama-Nya, Dia sudah mengatakan kepada para
murid-Nya bahwa “Anak Manusia akan
diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia, tetapi pada
hari ketiga Dia akan bangkit lagi”. Proses itu kemudian benar-benar
terjadi. Namun yang paling penting dari nasihatnya hari ini adalah jikalau kita
ingin diselamatkan maka tetaplah mempertahankan integritas hidup seperti seorang
anak kecil yang menggantungkan seluruh harapan-Nya pada Tuhan dan memiliki
sikap sebagai seorang pelayan yang siap melayani siapa saja, tanpa memandang
siapa mereka (Mrk 9:30-37).
Kita dipanggil
dan diutus untuk menjadi pelayan yang universal, untuk keselamatan semua orang.
Anda dibenci atau diterima lakukan saja sesuai dengan misi keselamatan dan
Tuhan akan bertindak dan berjalan bersamamu. Semoga seluruh rakyat negeri ini mau memahami
maksud baik dari orang-orang yang berintegritas. Mereka pasti mau membawa
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.