Thomas
Szasz – psikiater asal Hungaria menulis sebuah kalimat bijak yang sifatnya memberi
motivasi sebagai berikut: “pengetahuan
diperoleh dengan belajar, kepercayaan dengan keraguan, keahlian dengan berlatih
dan cinta dengan mencintai!
Tuhan
Yesus dalam Injil hari ini selain memberi pelajaran juga memberi jawaban atas
keraguan dari ahli Taurat, para murid dan orang tua dari anak yang dirasuki roh
bisu. Roh bisu menyerang seorang anak dan membuat mulutnya selalu berbusa dan
giginya bekertakan. Ayah anak itu meminta para rasul dan juga ahli Taurat
tetapi mereka tidak berhasil menampik roh itu agar keluar dari anak itu. Yesus
kesal dan berkata: "Hai kamu
angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?
Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Lalu Yesus memberi perintah kepada roh bisu itu agar keluar dan roh bisu
itu pergi dan anak itu sembuh (Mrk 9:14-29)
Pelajaran apa yang didapatkan para
murid, ahli Taurat dan orang tua anak itu dari Yesus?
a. Mereka belajar percaya
akan kuasa Allah yang mereka miliki dari hakekat manusia sebagai citra Allah.
Dengan kuasa itu serta kebijaksanaan yang mereka terima dari Tuhan, mereka bisa
juga melakukan mujizat-mujizat yang dikerjakan Tuhan.
b.
Para murid setiap
hari perlu berdoa, memohon karunia kebijaksanaan Ilahi agar memiliki
kebijaksaan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik.
c. Keraguan ayah
anak itu telah membuka tabir akan kehadiran Allah dalam diri Yesus yang sesungguhnya
adalah Tuhan. Ketika anaknya sembuh ayah anak itu melihat dan mengimani Tuhan.
d. Mereka belajar
bahwa roh jahat harus diusir dengan cara berdoa, tetapi bukan doa biasa melainkan
doa perintah.
Semua
kuasa yang ada pada Yesus berasal dari kebijaksanaan tertinggi yakni Allah sendiri.
Kebenaran ini dikatakan oleh penulis Kitab Putera Sirakh dalam bacaan pertama
hari ini: “Segala kebijaksanaan dari
Tuhan asalnya, dan ada pada-Nya selama-lamanya. Hanyalah Satu yang bijaksana,
teramat menggetarkan, yaitu Yang bersemayam di atas singgasana-Nya. Tuhanlah
yang menciptakan kebijaksanaan, yang melihat serta membilangnya, lalu
mencurahkannya atas segala buatan-Nya” (Sir 1:1-10).
Untuk
memperoleh kebijaksanaan dari Tuhan kita perlu belajar tentang kebenaran,
percaya akan kebenaran itu, melatih diri hidup dalam kebenaran dan sekaligus
mencintai kebenaran. Pilatus pernah bertanya tentang kebenaran kepada
Yesus di saat Yesus diadili olehnya. Namun Yesus tidak memberi jawaban karena
pertanyaan itu bukan pertanyaan sungguhan, sebab Pilatus tidak memiliki kebenaran
dalam dirinya, juga tidak akan percaya meskipun Yesus bisa menjelaskannya dan
lebih lagi dia mencintai kebenaran itu. untuk mendapatkan kebijaksanaan kita
perlu belajar dari Tuhan sumber kebenaran itu !