Setepat
apa pun para ilmuwan membuat teori tentang penciptaan bumi ini dan segala
isinya, teori-teori itu tidak seindah cerita penulis Kitab Kejadian yang
mengisahkan pembentukan bumi ini hanya dengan DAYA SABDA.
Penulis
Kejadian melukiskan Allah tampil sebagai Roh yang melayang-layang di ruang
hampa (bumi belum berbentuk dan kosong, gelap). Sementara melayang-layang Allah
merancang penciptaan-Nya. Hal pertama yang dikerjakan-Nya adalah menciptakan
terang dan dipisahkan dari gelap. Lalu disusul dengan penciptaan cakrawala, air
dan daratan tumbuh-tumbuhan dan segala jenis pohon buah-buahan, benda-benda
penerang (matahari, bulan bintang), hingga hari ke empat. Semuanya diciptakan
hanya dengan kekuatan SABDA....! Sabda yang mencipta, menjadikan semuanya dengan
nilai BAIK adanya (bdk Kej 1:1-19). Semua yang diciptakan Allah itu baik, tidak
ada yang cacat, keberadaan dan tujuan ciptaan satu terhadap yang lain, tidak
lain daripada saling menghidupkan dan saling mendukung. Bumi menjadi tempat
yang sangat nyaman, mulia dan menyenangkan. Dengan kata lain: rancangan Tuhan
atas segenap ciptaan-Nya di bumi ini adalah untuk kebaikan, kegembiraan dan
kebahagiaan. Daya sabda-Nya menjadi kekuatan yang membuat ada, ada yang
menghidupkan, menumbuhkan dan berkembang sesuai dengan rencana-rencana-Nya yang
mulia.
Cerita
ini mau mengatakan kepada kita bahwa:
1.
Allah itu Mahakuasa,
Tak ada kuasa di atas kuasa-Nya. Dialah satu-satunya penguasa tertinggi atas
segenap ciptaan-Nya, atau semua ciptaan takluk di bawah kaki dan kekuasaan-Nya.
2.
Allah itu
Mahacipta, Seniman agung, tak ada yang lebih mulia dan agung dari pada-Nya
lagi, yang mengendalikan gerak segala sesuatu dengan teratur, tertib.
3.
Sabda Allah itu
kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, kata penulis Kitab Ibrani.
Dari yang tidak ada menjadi ada, kekuatannya menggerakkan, menghidupkan, serta
mendorong pertumbuhan sampai pohon-pohon menghasilkan buah. Kekuatan sabda
Allah itu sungguh sangat positip dan membua kita semua hanya mengaguminya dan
mendorong kita untuk memuji serta memuliakannya.
Kekuatan
sabda itu kemudian hadir secara nyata bukan lagi dalam Roh yang melayang-layang
tetapi dalam diri Sang Putera, Yesus Kristus, Allah yang menjelma menjadi
manusia. Hanya dengan bersabda Yesus menyembuhkan semua orang sakit yang
dihantar kepada-Nya, bahkan hanya dengan menjamah jumbai jubah-Nya semua orang
sakit itu sembuh. Kekuatan sabda di sini bukan lagi mencipta tetapi memperbaiki
semua yang terluka karena dosa dan penyakit. Yesus Kristus datang untuk
memulihkan semua yang telah rusak, terlantar, terpenjara, yang haus dan lapar
akan kebenaran, keadilan dan kejujuran. Yesus mau membuat segalanya baik,
sebagaimana semuanya baik di awal ciptaan. Kekuatan sabda tak pernah bisa
hilang kuasanya meskipun Roh Allah itu dibatasi – diselimuti oleh daging
manusia yang lemah dan rapuh. Daya perbaikannya sempurna, keadaan mereka yang
sakit itu kembali sehat, pulih seperti semula. Luar biasa.
Kuasa
sabda yang menghidupkan, memperbaiki, menyemangati, menguatkan, menyembuhkan
juga ada dalam diri semua orang yang percaya akan Allah melalui Yesus Kristus,
Putera Allah. Sebab semua yang sudah dibaptis telah diangkat menjadi anak Allah
dan ahli waris kerajaan Allah. Jika kita tetap menjaga hidup ini selalu selaras
dengan kehendak Allah maka kuasa sabda itu akan bekerja menjadikan hidup kita
selalu positip dan menyenangkan. Tiga unsur penting dari tubuh yang perlu
dijaga demi keselarasan hidup adalah: pikiran,
hati dan mulut.......