Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Februari 18, 2017

KAMI INGIN BANGUN KEMAH DI SINI !



Setiap kali siswa siswi SMP atau SMA menyelesaikan kegiatan retretnya di tempat itu, pada hari terakhir mereka selalu mengatakan: “Maunya kami tinggal di sini dulu, kami sangat menikmati kegiatan retret ini dan juga tempatnya”. Ketika kami tanya: apa alasannya? Mereka menjawab, “kami menemukan Yesus yang mencintai kami di tempat ini”. Tuhan Yesus yang dimaksud para siswa dan siswi ini tentu tidak dijumpai secara fisik tetapi sangat menyentuh perasaan iman dan fisik mereka akan kehadiran-Nya, mungkin melalui renungan, doa-doa, adorasi, ekaristi, acara pencurahan Roh dan konselingnya dll.

Yesus mengajak tiga murid-Nya, Petrus, Yakobus dan Yohanes mendaki sebuah bukit. Dari bukit itu tampak view yang sangat indah ke segala penjuru. Ketiganya mengagumi pemandangan itu. Namun yang paling keren dan menyejukkan hati insani, menggugat rasa “fascinosum et tremendum” yaitu tiba-tiba mereka menyaksikan Yesus berubah rupa, pakaiannya putih berkilauan sedang berdialog dengan Musa dan Elia. Ketiganya terhanyut dalam kontemplasi yang dalam dan tanpa sadar Petrus berkata: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Ia berkata demikian, sebab ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Pada saat seperti itu tiba-tiba mereka mendengar suara yang berkata: “Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia”. Pengalaman tak terlupakan ini, bukanlah sebuah pengalaman iman saja tetapi pengalaman nyata yang mengokohkan iman ketiga rasul ini bahwa Yesus bukanlah manusia biasa tetapi manusia Ilahi. Meski demikian Yesus melarang ketiganya untuk tidak menceritakan semua kejadian ini kepada siapa pun (Mrk 9:2-13)

Melihat Yesus berubah rupa itu adalah pengalaman nyata, sebab mereka setiap hari selalu bersama-sama dengan Dia. Melihat Yesus berdialog dengan Musa dan Elia, itu pengalaman nyata sekaligus iman, sebab kedua tokoh ini telah tiada namun saat itu mereka datang berjumpa dengan Yesus, tanpa tahu apa thema dialog mereka saat itu. Semua pengalaman itu kini kita sebut pengalaman iman para rasul sebab sekarang disajikan dalam bentuk cerita kepada kita. Mereka menceritakan pengalaman iman itu melalui tulisan Markus, perikope Injil hari ini. Lalu kita bertanya apa itu iman? Penulis surat kepada jemaat Ibrani menjawabnya sebagai berikut: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.  Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat” (bdk Ibr 11:1-7)

Karena mengimani perjumpaan itu, Petrus meminta Yesus agar mereka bisa membuat kemah di situ, karena ia ingin menikmati perjumpaan yang mulia itu selamanya. Tetapi Yesus tidak membiarkan itu terjadi, mereka harus pulang dan merenungkan semua pengalaman itu dalam hati sambil terus menerus berharap bahwa sekali waktu mereka boleh mengalaminya. Peristiwa itu pasti menguatkan hati para murid itu untuk tinggal terus bersama Yesus dan pada akhirnya mereka akan membuat kemahnya di surga bersama Tuhannya.

Kami ingin tinggal dan membangun kemah di sini. Kerinduan ini adalah kerinduan kita, ingin tinggal bersama Yesus dalam suasana sukacita dan kebahagiaan. Sesungguhnya tak ada hambatan bagi kita untuk membuat kemah kebahagiaan kita bersama. Tuhan ada dalam diri kita dan sesama kita. Bagaimana kita mengimani kehadiran-Nya dalam tindakan nyata itulah tugas kita yang paling berat. Menciptakan suasana bahagia bagi sesama di sekitar kita sama dengan menghadirkan Yesus yang berubah rupa di hadapan ketiga murid-Nya.    

Adhitz Ads