Cerita
dosa dan hukumannya terus berlanjut. Sesudah dosa manusia pertama terjadi,
keturunannya lahir dalam kuasa dosa, dosa tumbuh merajalela menguasai hati
manusia, semakin hari semakin meningkat, semakin hari semakin memuakkan.
Manusia tidak takut lagi kepada Penciptanya dan tidak takut berbuat dosa.
Karena itu manusia perlu dididik dengan cara yang keras supaya sadar dan
bertobat. Menurut perjanjian lama: Tuhan menghukum, namun menurut tafsiran
biblis teologis Tuhan tidak menghukum tetapi membiarkan manusia mengalami
bencana agar sadar akan dosa-dosanya dan mau bertobat.
Hanya
Nuh dan keluarganya yang diselamatkan ketika terjadi bencana pertama kali, sebab
hanya Nuh yang hidupnya saleh dan benar di hadapan Allah. Nuh didesak untuk
membuat sebuah perahu besar yang dapat menampung dia dan keluarganya serta
binatang-binatang secara berpasangan agar tidak binasa oleh datangnya bencana
air bah yang meliputi seluruh bumi. Setelah semuanya telah siap air bah melimpah
ruah menutupi seluruh bumi. Dari cerita ini penulis Kitab Kejadian yakin bahwa
Tuhan membenci dosa dan tidak akan berkompromi dengan perbuatan dosa walaupun
tetap mencintai manusia yang berbuat dosa. Akan tetapi jika manusia menolak
tawaran cinta-Nya untuk bertobat, manusia akan memikul sendiri akibat dari
perbuatan itu, yaitu kebinasaan. Nuh adalah lambang dari manusia yang bekerja
sama dengan Tuhan, taat perintah Tuhan, hidupnya saleh sehingga ia dan seluruh
keluarganya diselamatkan (Kej 6:5-8;7:1-5.8).
Dalam
dunia ini kuasa dosa terus menerus bekerja secara membabi buta ingin
menjerumuskan manusia ke dalam pelbagai kejahatan. Sesudah datangnya air bah di
bumi ini seiring dengan pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk, dosa bertumbuh
semakin subur hingga pada zaman kedatangan Yesus Kristus. Banyak orang
menderita akibat dosa. Ketika Yesus berkeliling mengunjungi kampung, desa dan
kota di Israel, Ia berjumpa dengan begitu banyak para penderita sakit. Sambil
mengajar Ia menyembuhkan mereka. Pada hari ini fokus pengajaran-Nya berisi
peringatan: waspada terhadap ragi orang Herodes dan ragi orang Farisi. Ragi di
sini berarti pengaruh-pengaruh jahat yang diprakarsai oleh pejabat kerajaan dan
kalangan atas yang bekerja sama dengan para pejabat itu. Mereka ini adalah
orang-orang yang kerjanya menyusahkan rakyatnya sendiri. Semua pengikut Yesus
hendaknya waspada agar tidak terjerumus dalam tindakan-tindakan yang merugikan
keselamatan jiwa raga (bdk Mrk 8:14-21)
Semua
orang yang percaya kepada Allah dalam kasih Yesus Kristus dipanggil untuk
menikmati tawaran keselamatan seperti Nuh dalam perjanjian lama. Nuh setia dan
taat pada perintah Allah, maka ia diangkat untuk menjadi nakhoda dari bahtera
Allah guna menyelamatkan dirinya sendiri dan keluarganya. Yesus Kristus, sebagai
Nuh perjanjian baru, melalui karya-Nya menjadi nakhoda bagi bahtera kehidupan
kita. Ia memimpin dan menghantar kita menuju tanah air keselamatan. Semua yang bersatu
dan hidup dengan-Nya akan diselamatkan.