Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Februari 27, 2017

MASUK LUBANG JARUM: JANGAN HANYA UNTA !



Unta adalah seekor binatang yang hidupnya akrab di padang gurun, wilayah Timur Tengah dan biasa disebut “ships of the desert”. Kita semua tahu binatang ini tinggi sekitar 1,8 – 2 meter, berat badannya mencapai 800 kg, ia kuat, tahan panas padang gurun sebab ia bisa minum sebanyak 200 liter sekaligus dan air itu disimpannya dalam cairan tubuh termasuk darah.

Binatang sebesar ini dipakai Yesus dalam perumpamaan untuk menyindir orang-orang kaya atau merasa diri kaya (sombong) dengan mengatakan: “adalah lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum dari pada seorang kaya (sombong) masuk ke dalam kerajaan Allah” Mengapa? Pernyataan ini disampaikan Yesus setelah mendengar permintaan seorang kaya tentang bagaimana caranya untuk mendapat hidup kekal. Jawaban Yesus yang pertama adalah menyebut hal-hal utama dalam sepuluh perintah Allah. Namun orang kaya ini jawab, saya sudah melakukan semua itu. Lalu Yesus mengatakan kepadanya, lagi satu kekuranganmu: juallah segala hartamu, berilah kepada orang miskin lalu datang kemari dan ikutilah Aku. Orang kaya ini sedih karena merasa diri tidak sanggup. Karena itu Dia mengatakan perumpamaan di atas tadi (bdk Mrk 10:17-27)..

Kita biasa menghubungkan hidup kekal itu dengan hidup sesudah mati. Sedangkan hidup di dunia ini dihubungkan dengan hidup yang fana. Tampaknya orang kaya ini lebih suka pada yang fana ketimbang yang kekal. Sebab sesungguhnya hidup kekal tidak dicapai dengan begitu sederhana melalui kewajiban mengikuti 10 perintah Allah, melainkan lebih dari itu yakni dengan usaha mengosongkan diri dari segala kefanaan dunia ini, dalam arti memiliki sikap lepas bebas, boleh memiliki kekayaan sambil tidak lupa untuk  berbagi. Hidup kekal dalam arti rohani adalah hidup penuh sukacita dan damai karena di dunia ini kita bisa hidup dekat dengan Tuhan, dekat dan baik dengan sesama, suka menolong, sehati sejiwa seperti kehidupan anggota jemaat perdana dalam Kisah Para Rasul itu.

Sedangkan Kitab Sirakh dalam bacaan pertama menyarankan kita agar berhenti untuk berbuat dosa dengan cara: banyak berdoa, tidak menghina orang lain, berpaling dari kedurjanaan dan menjauhkan diri dari pelbagai macam perbuatan keji. Alangkah besarnya belaskasihan dan pengampunan Tuhan atas orang-orang yang bertobat (Sir 17:24-29). Sesal dan tobat serta sikap lepas bebas adalah dasar utama sekaligus sebagai jalan yang benar untuk mencapai hidup kekal, baik hidup kekal di dunia ini maupun hidup dalam dalam kerajaan surga. Maka lubang jarum itu tidak hanyak bisa dilewati unta tetapi bisa dilewati oleh semua orang dalam setiap tingkatan hidup, oleh kecil besar, tua muda, miskin kaya dst....

Adhitz Ads