Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Februari 24, 2017

JANGAN MUDAH PERCAYA !



Negeri kita bahkan dunia seluruhnya, kini ramai-ramai diserang oleh berita-berita bohong, dalam bahasa kerennya berita HOAX. Sebab oleh kemajuan tehnologi semua orang, dari besar sampai kecil bisa menulis apa saja menurut pandangannya sendiri atau meneruskan apa saja tanpa menyaring apakah itu berita benar ataukah berita bohong. Berita-berita hoax ini bisa menimbulkan banyak prahara bahkan mengganggu keamanan nasional maupun internasional. Karena itu kita semua diminta untuk berwaspada terhadap berita-berita seperti ini, bahkan undang-undang negara sudah menghukum para pelaku berita bohong ataupun para penerusnya. Mereka dijerat oleh undang-undang kriminal.

Kitab Sirakh hari ini memberi kita nasihat: “Jika engkau mau mendapat sahabat, kajilah dia dahulu, dan jangan segera percaya padanya. Sebab ada orang yang bersahabat hanya menurut ketikanya sendiri, tetapi pada hari kesukaranmu tidak bertahan. Ada juga sahabat yang berubah menjadi musuh, lalu menceritakan persengketaan untuk menistakan dikau” (Sir 6:7-9). Ya, media sosial facebook, twitter, dll membuat persahabatan manusia menjangkau seluruh dunia. Namun tidak semua sahabat yang ada di situ sungguh-sungguh menjadi sahabat yang baik, ada yang sekedar iseng-iseng saja, mungkin hanya satu dua orang saja yang bisa menjadi sahabat yang baik. Apakah seseorang akan menjadi sahabat yang baik dapat diukur pada hari kesukaran kita, ketika dia mau menopang dan membantu kita dengan sungguh-sungguh atau tidak sama sekali, sebab ada sahabat yang berubah menjadi musuh ketika kita berbeda pendapat.

Dalam hidup perkawinan lain lagi. Suami istri yang melakukan perjanjian nikah tentu dimulai dengan perkenalan, persahabatan, pertunanganan lalu menikah. Dipandang dari iman katolik, sangat diharapkan bahwa suami istri yang sudah membuat perjanjian nikah di hadapan pejabat Gereja, saksi dan umat Allah akan hidup seia sekata, dalam suka dan duka hingga ajal menjemput. Perkawinan katolik tak terceraikan, kecuali ada kasus-kasus penipuan sebelum pernikahan berlangsung. Orang Farisi dalam Injil hari ini coba-coba menanyakan pendapat Yesus tentang perceraian, sebab hukum Musa memperbolehkannya. Yesus menjawab dengan tegas: Musa memberi izin tidak lain karena ketergaran hati manusia. Tetapi “apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan oleh manusia”. Yesus menolak perceraian, karena konsekwensi buruknya akan merusak keturunan manusia itu sendiri (bdk Mrk 10:1-12)  

Guna menghindari hoax, penipuan dalam dunia persahabatan, perkawinan dan kerja sama ekonomi dll, tidak ada cara lain selain bersikap hati-hati. Jangan cepat percaya pada kata-kata manis dan pada penampilan lahiriah dsb. Mulut manis seringkali menjadi racun yang berbahaya, penampilan lahiriah seringkali berubah menjadi kamuflase dari sebuah kejahatan.  JANGAN MUDAH PERCAYA !




Adhitz Ads