Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Februari 17, 2017

MENARA BABEL: ANTARA AMBISI & KORUPSI !



Efek cerita dari menara Babel, menara yang mangkrak dalam perjanjian lama, kini berkonotasi negatif untuk menyebut semua proyek besar yang gagal, misalnya proyek Hambalang dan proyek-proyek listrik yang gagal di Indonesia.

Menara Babel dalam bacaan pertama hari ini adalah proyek ambisius dari manusia-manusia yang sombong. Manusia ingin mencapai langit dengan membangun menara, sebab mau hidup setinggi langit, suatu ambisi yang melampaui kemampuannya sebagai manusia biasa. Cita-cita ambisius ini diketahui Tuhan lalu Tuhan menggagalkannya dengan mengacaukan bahasa mereka (Kej 11:1-9). Adam dan Hawa jatuh dalam kesombongan akibat tipu muslihat ular (setan), kini keturunannya jatuh dalam kesombongan karena ambisi yang tidak masuk akal. Menara Babel adalah ambisi yang tidak masuk akal, kini menjadi lambang kegagalan akibat kesombongan.

Menurut Yesus sendiri, jika ingin mencapai surga tidak dengan ambisi menguasai dunia dengan segala kekayaannya melainkan dengan penyangkalan diri, rela berkorban untuk kemuliaan nama Tuhan dan kesejahteraan sesama (Mrk 8:34-9:1). Manusia diberi potensi yang besar, dengan potensi ini manusia bisa memiliki banyak, namun kalau semua yang banyak itu dipakai untuk kepentingan diri diri sendiri dan keluarga, demi nama besar dan kekuasaan, tanpa peduli dengan kesejahteraan umum maka semua itu tidak akan menghantar seseorang menuju surga. Kata Yesus: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya”. Ambisi besar tanpa partisipasi membangun kesejahteraan bersama adalah ambisi yang konyol yang membuat seseorang kehilangan keselamatan.

Proyek Hambalang dan proyek-proyek mangkrak lainnya adalah proyek yang bertujuan membangun kesejahteraan umum. Namun ambisi kekayaan dan kuasa para koruptor membuat semuanya menjadi menara Babel. Masyarakat Indonesia dirugikan. Triliunan rupiah hilang tanpa bekas. Kita semua tahu  bahwa kemajuan Indonesia dihambat dan dikacaukan oleh ambisi para koruptor. Karena itu rakyat yang pintar kini tidak mau memilih pemimpin yang berindikasi korup, yang hanya bekerja untuk memperkaya diri dan merampok uang rakyat dengan cara mencurinya – atau dengan cara membuat anggaran yang tidak masuk akal (mark up).

Dalam konteks manusia zaman ini, utamanya Indonesia, para koruptor adalah pencipta menara babel – pencipta proyek-proyek mangkrak serta proyek yang tidak bermutu. Hanya Presiden serta para menteri dan pembantu lainnya yang jujur itu sajalah, yang bisa mengacaukan ambisi para koruptor ini. Kalau korupsi hilang maka menara babel itu akan hilang juga. Kalau korupsi hilang maka proyek-proyek akan sangat bermutu dan rakyat menjadi sejahtera. Semoga segenap rakyat negeri ini tahu membedakan siapa pemimpin yang korup dan siapa yang tidak, siapa yang suka menciptakan menara babel dan siapa yang menara kesejahteraan umum. Waspada, asesoris yang dipakai sering tidak melambangkan hati yang bersih. Memilih pemimpin jangan lihat asesorisnya tetapi lihat hatinya !

Adhitz Ads