Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Februari 09, 2017

PEREMPUAN, PENOLONG YANG SEPADAN !



Hakekat utama wanita diciptakan adalah menjadi PENOLONG YANG SEPADAN. Ini bukan keyakinan saya melainkan keyakinan penulis Kitab Kejadian yang menulis kebenaran ini dengan bantuan Roh Kudus. Namun dalam kenyataan budaya-budaya pun agama-agama tertentu hingga dewasa ini wanita masih diperlakukan sebagai makhluk kelas dua, bahkan lebih buruk lagi mereka dicap sebagai orang yang mendatangkan banyak celaka (godaan) bagi dunia ini. Suatu pandangan dan perlakuan yang sungguh sangat menyedihkan.

Kitab Kejadian hari ini mengingatkan kita dengn cerita sucinya yang menggambarkan bahwa sesudah Tuhan menciptakan manusia pertama sebagai laki-laki, dalam hati-Nya Ia berkata: “tidak baik manusia tinggal sendirian, Aku akan menciptakan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”. Tuhan membuat manusia itu tidur nyenyak lalu sebuah tulang rusuk diambil-Nya, ditutup dengan daging dan jadilah wanita. Komentar manusia pertama atasnya: “Inilah dia tulang dari tulangku dan daging dari dagingku”. Manusia perempuan itu adalah tulang dan daging dari manusia Adam. Ia dinamai “perempuan sebab diambil dari laki-laki”. Maka jadilah dia sebagai penolong yang sepadan. Itu berarti sejajar, sederajat, teman hidup, yang sama kedudukannya di hadapan Allah (bdk Kej 2:18-25). Ditinjau dari pandangan ini manusia, baik laki-laki maupun perempuan, mempunyai derajat dan kedudukan yang sama di hadapan Allah. Yang membedakannya adalah jenis kelamin untuk saling melengkapi agar dapat melahirkan keturunan. Maka berbahagialah budaya dan agama yang telah menerima dan menghayati pandangan kudus ini, sehingga tidak ada lagi diskriminasi gender dalam budaya dan agamanya.

Perempuan Yunani dari Siro-Fenisia dalam cerita Injil Markus hari ini menunjukkan kwalitas imannya sebagai seorang manusia yang membutuhkan perlakuan sama di hadapan Tuhan. Ia memandang Yesus sebagai “orang yang berkuasa dalam kata-kata dan perbuatan” sebab ia sudah mendengar cerita tentang Yesus dari orang lain. Perempuan itu tahu bahwa sebagai orang Yunani ia dicap kafir oleh orang Yahudi bahkan dianggap anjing. Ini terbukti dari reaksi Yesus atas permintaannya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Mendengar ungkapan itu ia tidak tersinggung, sebaliknya ia menunjukkan kwalitas imannya. Ia percaya bahwa Yesus akan menolongnya. Karena itu ia menjawab dengan mantap: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Kalimat ini menggugah hati Yesus untuk memberikan bantuannya dan Ia pun berkata: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." Perempuan itu dan mendapatkan anaknya sudah sehat, sebab setan sudah keluar daripadanya (Mrk 7:24-30).

Iman perempuan itu sungguh menunjukkan keyakinan akan kesepadanannya di hadapan Allah. Ia adalah manusia yang membutuhkan penghargaan, perhatian dan perlakuan yang sama di dalam dunia ini, juga dari Tuhan sendiri. Ketika Tuhan mendengar permintaannya ia menjadi lebih yakin akan kedudukan dan derajat itu. Allah tidak membuat perbedaan. Allah mencintai semua orang sebagai citra-Nya yang harus diselamatkan. Yesus datang untuk menyelamatkan kita semua. Berbahagialah kita yang percaya akan Dia !

Adhitz Ads