Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Februari 25, 2017

MANUSIA DILENGKAPI KEKUATAN ILAHI !



Dalam keseharian hidup ini, sering kita melihat atau menyaksikan orang-orang istimewa dalam hal-hal tertentu. Ketika menyaksikan kehebatan mereka, kita hanya bisa mengaguminya dan mengatakan: wah, mereka luar biasa!, terutama di saat kita menyaksikan atraksi-atraksi dalam sirkus-sirkus, dalam perlombaan-perlombaan atletik, seni dll. Demikian pun ketika kita menyaksikan kehebatan para pemimpin yang bisa mengubah negaranya atau wilayah yang mereka pimpin menjadi sedemikian maju dan makmur. Dalam lingkup yang lebih kecil kita juga bisa menyaksikan ayah, ibu atau anak yang bisa membuat keluarganya menjadi terkenal, contoh untuk sukses dan bahagia. Lebih mengagumkan lagi kalau kita menyaksikan para difable yang bisa memanfaatkan potensi yang minim dalam diri mereka untuk berbuat sesuatu yang menghasilkan prestasi tertentu. Mengapa bisa demikian?

Banyak orang memberi jawaban sederhana atas pertanyaan di atas, dengan mengatakan: itu sudah nasibnya mereka, itu garis tangannya, atau mereka bisa karena biasa. Bagi saya pribadi jawaban-jawaban seperti ini rasanya terlalu naif. Mengapa? Hemat saya kita perlu kembali ke asal muasal manusia itu, siapakah manusia itu sebenarnya. Menurut Kitab Kejadian, manusia itu citra Allah, yang telah diberi kuasa untuk mengatur segala makhluk lain. Bacaan pertama kitab Sirakh hari ini juga mengatakan: “Manusia diciptakan Tuhan dari tanah, dan ke sana akan dikembalikan juga...... Kepadanya dikenakan kekuatan yang serupa dengan kekuatan Tuhan sendiri dan menurut gambar Allah dijadikan-Nya. Di dalam segala makhluk yang hidup Tuhan menaruh ketakutan kepada manusia, agar manusia merajai binatang dan unggas.........” (bdk Sir 17:1-15). Penulis ini sadar bahwa dalam diri manusia, citra Allah, tercipta juga kekuatan Tuhan, agar manusia bisa mengeksploatasi seluruh potensinya untuk membangun dunia ini menjadi lebih baik, lebih maju dan menikmati kemakmuran lahir dan batin. Oleh kekuatan Ilahi dalam dirinya masing-masing manusia menjadi penentu kemajuan atas bumi ini dalam kerja sama satu dengan yang lain. Atas dasar pandangan ini para motivator zaman ini memotivasi orang-orang lain agar sadar akan kekuatan ini dan memanfaatkannya secara optimal. Semua manusia diberi potensi yang sama.

Namun potensi-potensi ini tidak bisa bertumbuh dan berkembang begitu saja jika tidak disertai oleh berkat Tuhan sendiri. Karena itu setiap pengikut Kristus diminta untuk bersikap jujur, polos dan rendah hati, menjadi seperti anak kecil, seperti sabda-Nya dalam injil hari ini (bdk Mrk 10:13-16). Kerendahan hati adalah kunci untuk mendapatkan kuasa dan kekuatan Allah dengan segala karunia-karunia-Nya. Dalam semangat kerendahan hati kita  mengandalkan Tuhan, karena kerendahan hati kita taat dan tunduk pada kehendak Tuhan, oleh kerendahan hati kita buka jalan bagi Tuhan untuk memimpin hidup kita, bila rendah hati dalam iman harap dan kasih, tak ada yang mustahil, mujizat akan selalu terjadi!  


Adhitz Ads