Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Februari 27, 2016

ANAK ITU PULANG KEMBALI…!

Setelah 5 tahun menghilang tanpa berita, Leo tiba-tiba muncul kembali ke rumahnya. Ia pulang dalam keadaan wajah yang lusu, kurus seperti seorang baru sembuh dari sakit, tak punya semangat, rambut hampir tak tersentuh gunting, jenggot terurai tidak teratur. Saat ia kembali ke rumah di rembang petang, hampir semua penghuni rumahnya, ayah ibu dan 4 adiknya tidak mengenalnya lagi.

Setelah ia memperkenalkan dirinya, ayah ibu dan adik kakaknya menangis histeris karena sesudah Leo hilang tanpa kabar, mereka telah melakukan upacara adat kematiannya. Sebab mereka semua berpikir Leo telah mati. Setelah semua anggota keluarga berhenti menangis Leo mengisahkan kembali mengapa dia menghilang begitu saja.

"Saya pergi bukan karena marah kepada ayah ibu atau adik kakak. Tetapi saya ditipu seseorang yang bercerita tentang enaknya merantau di negeri orang. Ketika saya pergi dan mulai bekerja di sana, saya mulai melakukannya dengan baik-baik. Gaji di tahun pertama dan kedua dijamin tanpa potongan tetapi memasuki tahun ketiga perusahaannya mulai dipotong 25% untuk mengembalikan biaya keberangkatan awal dan urusan administrasi, dll.

Saya frustrasi dan akhirnya terjebak perjudian, mula-mula selalu menang lalu kalah terus, saya mulai bermabukan bersama teman-teman, rambut tak mau dicukur, perusahaan memberhentikan saya setelah lunas semua potongan gaji itu. Biaya hidup saya sesudahnya cuma menghabiskan semua uang simpanan dari gaji di awal kerja dan ini buku tabungan saya sisanya cuma 500 ribu rupiah. Kepada bapa mama serta adik dan kakak, saya mohon maaf atas kelakuan saya selama 5 tahun. Kini saya kembali, saya ingin berubah dan mau hidup bersama kalian di rumah ini. Kiranya kalian mau menerima saya kembali", demikian Leo mengakhiri kisah singkatnya.

Ayah dengan suara terpatah-patah dan linangan air mata, lebih dulu meminta maaf kepada Leo, karena mengira mungkin Leo pergi akibat kurang perhatian dari bapa dan mama, sambil memegang kaki Leo dan menciumnya. "Kami semua menerimamu kembali dan besok kita akan meminta imam merayakan ekaristi syukur atas semua peristiwa ini, sekaligus memohon doa pemulihan ganti upacara adat kematian yang telah kami buat untukmu".

Kisah ini mirip dengan kisah anak hilang dari Injil hari ini. Kisah anak hilang sesungguhnya mau menggambarkan "kerahiman dan belaskasih Allah" atas orang-orang berdosa yang bertobat. Tuhan siap menerima siapa pun yang rendah hati dalam sesal dan tobat. Allah itu seperti seorang bapa yang baik, yang selalu menungggu anak-anaknya pulang bila pergi jauh (berdosa). Betapa hati-Nya bergembira jika harapan-Nya terpenuhi dan Bapa mau membuat pesta syukur atas peristiwa pertobatan setiap orang berdosa, seperti digambarkan Yesus dalam perumpamaan anak hilang (Luk 15:1-3.11-32).

Nabi Mikha percaya akan belaskasih Allah. Karena itu ia berani menghadap takhta Allah dan berdoa: "Gembalakanlah umatMu dengan tongkatMu, kambing domba milikMu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban" (Mi 7:14-15).

Doa ini tidak lain berisi memohon belaskasih Allah atas umat-Nya, agar Allah tidak menghukum bangsa ini melainkan memberi ampun atas semua kesalahan mereka. Sebab mereka semua ingin pulang ke pangkuan Allah, yang senantiasa setia pada janji-Nya yang telah diucapkan-Nya kepada Abraham.

Allah itu maharahim dan penuh kasih setia pada janji-Nya, maka berbahagialah semua orang yang menyadari kesalahannya dan pulang kepada Bapa dalam sikap tobat yang benar.

Written by RD. Laurensius Sopang

Adhitz Ads