Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Februari 28, 2016

MENGAPA ANDA DIPANGGIL…?

Ani, seorang calon biarawati, dalam suatu syeringnya saat mengikuti retret Hidup Baru Dalam Roh menceritakan latar belakang hidupnya hingga ia masuk kongregasi pilihannya: "Ketika melihat sejarah hidup saya, saya ragu apakah benar saya dipilih Tuhan menjadi biarawati. Setiap hari saya dihantui perasaan takut, cemas dan bimbang dan sudah pernah minta pulang ke rumah sebab kadang-kadang saya tidak bisa tidur. Namun setelah mendengar semua penjelasan tentang Kasih Allah atas hidup manusia melalui alam ciptaan-Nya, melalui sesama dan teristimewa melalui Yesus Putera-Nya, saya lalu berpikir ternyata Allah itu mahabaik. Saya menjadi lebih yakin lagi akan kebaikan Allah itu ketika dalam retret ini ada pengakuan dosa dan doa pencurahan Roh Kudus. Dalam pengakuan dosa saya boleh menceritakan semua dosa yang saya sembunyikan selama ini, karena takut dan malu. Namun ketika diberi pengampunan hati saya merasa lega. Saat menerima pencurahan Roh Kudus hati saya diliputi sukacita karena saya merasa seolah-olah suatu benda yang mengganjal hati saya selama ini seolah-olah terlepas dan saya merasa ringan dan semalam saya tidur nyenyak. Mudah-mudahan setelah ini saya akan tidur nyenyak terus dan menjalani panggilan ini dengan tenang dan percaya bahwa kasih Tuhan mengubah jalan hidup saya".

Musa dipanggil menjadi tokoh pembebas Israel seperti kisah panggilan Musa hari ini (Kel 3:1-8a.13-15). Dalam kisah sebelumnya Musa diceritakan sebagai seorang pelarian dari istana Firaun karena takut ketahuan akan dosa pembunuhan yang dia lakukan atas seorang Mesir. Ia lari ke padang gurun. Suatu saat tiba-tiba ia melihat semak duri menyala dan dari dalam api yang menyala itu ia mendengar suara Tuhan yang berseru memanggilnya dengan tugas membebaskan umat Israel dari penindasan di Mesir, karena jeritan derita bangsa terpilih telah kedengaran hingga ke takhta-Nya. Musa agal berkeberatan dengan perutusan itu karena tidak ada kekuatan hukum atas perutusan ini. Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka? "Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun".

Allah tidak melihat bagaimana latar belakang Musa. Allah memerlukan Musa untuk tugas perutusan ini. Allah melihat kesanggupan Musa dan Allah memperlengkapi Musa dengan kuasa dan karunia-karunia mengadakan mujizat. Allah dapat menyanggupkan orang pilihan-Nya dengan perlengkapan yang dibutuhkan orang bersangkutan, Allah dapat melakukan segala sesuatu yang membuat orang yang terpanggil itu bisa melaksanakan tugasnya dengan baik karena Allah mahabaik dan mahakuasa. Bagi-Nya tak ada yang mustahil.

Kita dipanggil karena Allah membutuhkan kita dan ingin supaya kita mengambil bagian dalam karya keselamatan bagi segenap bangsa manusia. Pengalaman kita tentang cinta kasih Allah yang telah mengubah hidup kita menjadi baru, justru menjadi kekuatan yang dahsyat bagi kita untuk menjadi abdi dan utusan-Nya. Di dalam pengalaman kasih itu Allah menyembuhkan kita dari rasa takut dan cemas akan masa lalu kita dan kini Allah mengutus kita untuk memberi kekuatan kepada orang lain sehingga mereka pun boleh mengalami kasih Allah yang sama.

Allah memanggil kita untuk berbagi kasih yang sudah kita alami dalam panggilan itu sehingga orang lain juga boleh mengalami kasih-Nya. Santu Paulus mengatakan: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya" (Rom 8:28-30).

Allah memanggil kita supaya kita sendiri diselamatkan…!

Adhitz Ads