Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Februari 18, 2016

SATU-SATUNYA PENOLONG…!

Kemarin petang saya menghantar dua orang tamu yang ingin bertemu dengan Uskup Emeritus Mgr. Mikhael Angkur di rumah Komunitas Transit OFM, Gorontalo, Labuan Bajo. Dalam mobil keduanya sharing tentang masa kecil mereka bersama seorang bapa yang sangat ketat dalam pendidikan agama. Bapa ini adalah seorang guru SD, yang kesehariannya selain mengajar tetapi juga mengontrol para siswanya, anak-anaknya sendiri maupun anak-anak titipan keluarganya, apakah mereka pergi misa hari minggu atau tidak, apa isi bacaan hari itu dan pastor siapa yang memimpin misa, siapa ajudanya dll. Kalau kedapatan tidak pergi misa maka mereka akan disiksa mengulangi doa tobat sebanyak 100 kali, membaca Kitab Suci dari kitab tertentu dari perjanjian lama atau baru, atau siksaan lain yang berhubungan dengan hal-hal rohani sehingga siksaan itu membantu mereka untuk fokus pada iman akan Allah. Dia selalu mengatakan: "Tanpa pertolongan Allah kamu tak ada apa-apanya". Pada akhir dari sharing itu kedua tamu ini menyatakan syukur bahwa pendidikan yang ketat itu telah menjadikan mereka manusia yang berguna. Terima kasih Tuhan, kata keduanya, sambil meneteskan air mata mengenang bapa tersebut, karena ia baru meninggal sebulan yang lalu.

Esther, dalam doanya kepada Tuhan mengenangkan kembali masa lalu mereka yang penuh berkat karena pertolongan Tuhan. Di saat ia mengalami kesesakan, ia bergulat dan dengan sangat memohon campur tangan Tuhan atas prahara yang sedang dihadapinya. Di awal doanya Esther berseru: "Tuhanku, Raja kami, Engkaulah yang tunggal, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang padanya tidak ada yang menolong selain dari Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku, bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi, dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan" (T.Est 3:11-12).

Tak ada siapa-siapa yang diandalkan Esther selain Tuhannya, yang sejak kecil telah dikenalnya sebagai satu-satunya penolong yang unggul, yang dapat menyelesaikan prahara yang dihadapi bangsa Israel. Esther percaya janji Allah selalu tepat dan benar.

Tuhan Yesus telah memperkenalkan Allah sebagai Bapa yang mahabaik. Karena itu Dia mengajak para pendengar-Nya agar sungguh-sungguh bersandar pada Bapa-Nya dengan: meminta, mengetuk dan mencari segalanya dari Allah, Bapa-Nya. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan" (Mat 7:7-8).

Allah itu Bapa yang mahabaik selalu siap untuk menolong anak-anak manusia yang meminta, mencari dan mengetuk pintu-Nya. Jangan pernah ragu untuk mengatakan semua keperluanmu pada-Nya, Dia pasti menolong dalam waktu yang dikehendaki-Nya.

Written by RD. Laurensius Sopang

Adhitz Ads