Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Minggu, Februari 07, 2016

SEMUA DIPANGGILNYA…!

Selama 9 tahun bekerja di lembaga pendidikan seminari menengah, setiap tahun kami harus melakukan seleksi mulai dari testing masuk SMP. Sesudah itu pada setiap kenaikan kelas di SMP dan juga di SMA seleksi berjalan terus hingga mendapatkan calon-calon imam yang berkualitas untuk masuk seminari tinggi. Di seminari tinggi pun seleksi berjalan terus hingga mendapatkan mereka yang betul-betul dianggap pantas menjadi pekerja di kebun anggur-Nya. Ada pun kriteria yang dipakai untuk penilaian layak atau tidak layak berkisar pada: kecerdasan emosional, intelektual, kesalehan, hidup sosial dan kesehatan. Tidak heran kalau yang menjadi imam berkisar antara 0 hingga 8% saja setiap tahun. Kata Yesus: "Banyak yang dipanggil dan sedikit yang dipilih". Namun dari syering-syering yang kami kumpulkan, semua yang dipanggil dan dipilih ini sering merasa diri tidak pantas karena dosa dan kekurangan mereka dalam banyak hal, meskipun telah melewati pelbagai bentuk ujian dan seleksi.

Melihat dan menilik panggilan dalam bacaan-bacaan hari ini tampaknya sangat unik. Dalam Perjanjian Lama panggilan menjadi nabi itu hanya berkisar pada 1 atau 2 orang, sesuai banyaknya jumlah bangsa Israel. Orang yang dipanggil itu tampaknya orang-orang yang merasa diri tidak pantas. Minggu lalu kita dengar Yeremia merasa tidak pantas karena masih muda, tetapi Tuhan katakan: "Aku telah memanggil engkau sebelum engkau dibentuk dalam kandungan ibumu" (Yer 1:4-5;17-19). Hari ini Yesaya merasa tidak layak karena najis bibir (mungkin tukang maki atau suka gosip), tetapi Tuhan bilang: "Aku telah menyentuh bibirmu dengan bara api ini maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni" (Yes 6:1-2a;3-8). Karena itu jangan takut…!

Paulus dalam kesaksian pribadinya tadi mengatakan bahwa dari segi kesalehan ia merasa diri seorang yang hina dan tidak pantas, tetapi kasih karunia Allah telah mengubah hidupnya menjadi rasul utama bagi bangsa-bangsa lain. Paulus merasa bahwa yang mengubah dia adalah imannya akan Kristus. Sebelum dipanggil ia memusuhi Kristus dan para pengikut-Nya, saat bertobat ia mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Iman yang diterimanya diberi sungguh karena kasih Allah yang ingin menyelamatkannya (1 Kor 15:1-11).

Simon Petrus dalam Injil juga merasa diri sebagai seorang berdosa, demikian juga dua temannya, Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus berkata: "Aku akan menjadikan kamu sebagai penjala manusia. Jangan takut" (Luk 5:1-11). Ketika mereka merasa tidak pantas, Tuhan memberi mereka kekuatan untuk menerimanya.

Berbicara tentang panggilan seperti yang kita dengar atau baca hari ini, ada beberapa hal yang patut direnungkan :

a. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, demikian kata Yesus dalam salah satu pengajaran-Nya. Panggilan menjadi murid itu adalah inisiatif Tuhan. Tuhan menggerakkan hati kita melalui Roh Kudus-Nya dan kita diberi kebebasan untuk menanggapinya.

b. Jika Tuhan yang memanggil adalah hak-Nya untuk memanggil siapa saja, dari pelbagai latar belakang mana saja. Apakah mereka layak atau tidak layak, itu adalah urusan Tuhan, bukan urusan kita. Tuhan dapat mengubah orang dari kondisi mustahil menjadi tidak mustahil. Dalam hal ini setiap orang akan diberi kekuatan untuk menjalani panggilan itu dengan baik, walaupun masih ada yang gagal.

c. Tuhan membutuhkan kita untuk melanjutkan karya penebusan-Nya. Kita perlu menanggapi panggilan itu dengan iman, harap dan kasih. Tuhan membutuhkan kerelaan dan kesediaan kita.

d. Jika kita tidak termasuk dalam panggilan khusus di atas, semua pengikut Yesus Kristus dipanggil dan diutus untuk menginjili dunia dengan warta sukacita: Allah mencintai semua orang dan mendorongnya untuk berbuat baik dan memajukan dunia. Kita semua perlu menjawabi panggilan umum ini agar segala rencana-Nya dapat terwujud di mana saja kita berada dan bekerja sesuai profesi kita masing-masing. Sakramen permandian dan krisma mewajibkan kita untuk melakukan semuanya itu.

Written by RD. Laurensius Sopang

Adhitz Ads