Dua minggu lalu seorang mahasiswa menyampaikan kesaksian "inbox" 
kepada saya sekaligus berterima kasih karena dia telah mempraktekan doa 
Bapa Kami 77 kali sebelum menghadapi ujian lisan. Dia mengamini renungan
 saya tentang Mujizat Doa Bapa Kami 77 Kali, yang saya tulis sebelumnya 
pada status Facebook ini. Kebetulan dosen pengujinya sangat tidak 
bersahabat dengan para mahasiswanya. Bila berhadapan dengan dosen 
tersebut semua mahasiswa merasa tidak nyaman seolah-olah hendak masuk 
medan perang dengan pikiran kalah atau menang. 
Setelah membaca 
renungan itu dia mulai berdoa dan berdoa. Setiap hari ia berdoa 77 kali 
Bapa Kami dengan intensi agar dosen itu berubah jadi lemah lembut. 
Berikut saya tulis kembali kesaksiannya sebagai berikut: "Saya kuliah di
 Bali jurusan bahasa Inggris. Saya mau mengucapkan terima kasih atas 
saran Romo tentang doa 77 x Bapa Kami. Sebelum saya mengikuti ujian 
skripsi kemarin, saya pergi adorasi dan mendaraskan doa 77 kali Bapa 
Kami untuk kelancaran ujian saya...ternyata kuasa Tuhan Yesus di sana 
bekerja dan doa saya dikabulkan..dosen yg saya takutkan ternyata berubah
 jadi baik.  Ketika saya masuk ke ruang sidang saya disambut dengan muka
 yang ceria malah dia bercanda. Presentasi berlangsung cepat dan semua 
pertanyaan saya bisa jawab dengan mudah...Ada suatu kedamaian hadir di 
sana..dosen yg tadinya paling saya takuti tiba-tiba berubah 180 
derajat....Saya hanya bisa bilang bahwa Tuhan Yesus itu sangat luar 
biasa...Terimakasih sarannya Romo yang pernah Romo tulis di 
Faceboo.....Doa 77 kali Bapa Kami itu sudah terbukti dlm hidup saya".
Dalam Injil hari ini Yesus mengajarkan doa Bapa Kami bukan 77 kali 
tetapi doa Bapa Kami saja, dalam hubungan dengan nasihat panjang 
pendeknya doa. Saya menyarankan 77 kali karena teringat akan sabda 
pengampunan yang disampaikan Tuhan Yesus ketika Petrus bertanya kami 
harus mengampuni berapa kali. Lalu Yesus menjawab: 70 kali 7 kali. Saya 
menjumlahkan angka itu menjadi 77. Angka 7 itu angka sempurna secara 
biblis. Membuat meditasi dengan mengulangi kembali doa itu sebanyak 77 
kali dengan iman, harap dan kasih akan menjadi sangat sempurna dan Tuhan
 akan mendengarkannya. Itulah keyakinan saya. Memang benar, terjadi 
banyak mujizat. 
Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus berasal dari 
mesranya hubungan Dia dengan Allah, Bapa-Nya. Melalui doa ini Dia bukan 
saja mengajar kita akan akrabnya hubungan itu tetapi besarnya kasih Bapa
 kepada manusia yang siap dipuji dan dimuliakan, yang siap mendekatkan 
kerajaan-Nya atas kita, yang memberi rejeki dan pengampunan kepada yang 
berdoa, yang juga siap menjauhkan kita dari pelbagai pencobaan dan 
membebaskan kita dari gangguan roh jahat (Mat 6:7-15).
Apa yang 
diungkapkan Yesus dalam doa Bapa Kami tadi, sesungguhnya sudah 
disampaikan Allah sendiri melalui nabi Yesaya yang mengatakan: "Sebab 
seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, 
melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan 
tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang 
yang mau makan" (Yes 55:10). Demikianlah janji yang disampaikan Allah 
sendiri kepada umat-Nya bahwa akan terjadi mengalirnya rahmat yang kita 
minta dari Tuhan ketika kita bersyukur dan meminta dalam doa yang 
singkat, tetapi padat dan jelas, asal penuh iman, harap dan kasih. Allah
 itu Bapa yang mahabaik. Dia akan menerima setiap ucapan syukur, dan 
mendengarkan setiap permintaan kita…!
Written by RD. Laurensius Sopang

