Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Rabu, Februari 17, 2016

PUASA = BERBALIK KE JALAN BENAR…!

Mira menekuni masa puasanya dengan banyak kiat: tidak makan setiap hari Jumat, mengikuti ekaristi harian, mengaku dosa sekurang-kurangnya dua kali selama masa puasa, memberi bantuan ke panti-panti asuhan dan giat dalam katakese umat. Selama 40 hari Mira konsisten dengan kiat-kiatnya ini dan hal itu membantu dia untuk bisa mengampuni saudaranya yang dia dendami selama 10 tahun. Ketika memasuki minggu palma, ia mendatangi rumah saudaranya dan mohon ampun atas sikapnya yang buruk selama 10 tahun itu. Mereka berdamai dan ia memasuki Paska dengan kemenangan dan sukacita yang besar.


Ketika nabi Yunus menyampaikan pesan Tuhan tentang akibat buruk dari dosa-dosa mereka, raja segera mengenakan pakaian kabung dan memerintahkan seluruh rakyat melakukan hal yang sama sambil berpuasa. Mereka berpuasa dan berdoa mohon ampun atas dosa-dosa mereka agar ancaman yang disampaikan nabi itu tidak terjadi. Puasa dan doa mereka menimbulkan pertobatan yang luar biasa. Mereka berhenti berbuat jahat dan berbalik menyembah Tuhan serta memperbaiki hidup. Mereka percaya bahwa dengan cara demikian mereka akan terhindar dari bencana yang mengancam (Yun 3:1-10).

Ketika Tuhan Yesus datang dan menyampaikan seruan tobat sambil memperlihatkan tanda-tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan melalui: sabda kebenaran, mujizat-mujizat, dll, orang-orang Israel bukannya bertobat melainkan meminta bukti lebih. Mereka meragukan semua pengajaran Yesus, meragukan semua mujizat yang terjadi bahkan menuduh Yesus memakai kuasa Belzebul, dll. Karena kedegilan hati itulah maka Yesus menjawab: kepada angkatan ini tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus, meskipun sebenarnya Ia sendiri lebih dari Yunus (bdk Luk 11:29-32). Berbeda dengan sikap orang Niniwe, orang Israel tidak bertobat.

Masa puasa tahun ini agak berbeda dengan masa puasa pada tahun-tahun sebelumnya, sebab masa puasa tahun ini dilakukan pada tahun Kerahiman Ilahi. Tahun ini kita semua diajak untuk semakin menghayati sifat Allah, sifat belaskasih, melakukan banyak kegiatan BELAS KASIH, dalam kata dan perbuatan, agar hidup kita sungguh-sungguh menjadi GARAM dan TERANG yang membuat sesama itu hidup nyaman, mengalami sukacita, kesembuhan, kekuatan, penghiburan, serta kebahagiaan.

Puasa yang benar adalah puasa yang bisa mengubah hidup kita dari banyak kelemahan kepada pertobatan yang menghasilkan belaskasih berlimpah dalam kata dan tindakan.

Written by RD. Laurensius Sopang

Adhitz Ads