Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Jumat, Februari 05, 2016

DAUD & HERODES…!

Setiap lima tahun kita mengikuti kegiatan pemilu untuk memilih pemimpin daerah, propinsi, dan negara termasuk anggota DPR dari pusat hingga kabupaten. Aturan seperti ini umumnya terjadi di negara-negara yang menganut sistim demokrasi. Maju mundurnya pembangunan di daerah tergantung pada baik buruknya kinerja serta semangat kerja sama yang dianut oleh para pemimpin ini. Karena itu kita bisa melihat ada pemimpin yang baik sekali, ada yang sedang dan ada yang buruk.

Setelah raja Saul, kerajaan Israel menganut sistim kerajaan dan peralihan kepemimpinan dianut menurut sistim kerajaan. Kalau raja mati maka ia akan diganti oleh anaknya. Sistim seperti ini mulai dilakukan oleh Daud. Daud dikenal sebagai raja yang hebat dalam strategi perang sebab ia hanya mengandalkan Tuhannya. Sesudah ia mengalahkan semua kerajaan di sekitarnya, Israel sungguh hidup dalam damai. Meskipun ia jatuh dalam dosa, ia mengakuinya dengan rendah hati. Menjelang kematiannya ia mewariskan kerajaannya kepada puteranya Salomo. Bacaan pertama hari ini memberi gambaran tentang iman Daud akan Tuhannya dan keberhasilannya sebagai raja (Sir 47:2-11).

Herodes lain lagi, ia memimpin Israel pada masa Perjanjian Baru, pada zaman penjajahan Romawi di Israel. Selain mendapat tekanan dari penjajah, hidup dan pemerintahannya ditandai oleh banyak pemberontakan dalam negeri, namun berhasil diredamnya. Kehidupan moral Herodes jelek sebab ia jauh dari Tuhan. Ia merampas istri saudaranya Filipus untuk menjadi istrinya. Itulah sebabnya Yohanes Pembaptis mengeritiknya dengan keras. Ia menangkap Yohanes Pembaptis dan menjebloskannya ke dalam penjara dan kemudian membunuh nabi Tuhan ini karena mengikuti permintaan anak perempuannya sebagai hadiah atas keindahan tarian yang dipertunjukkan anaknya itu. Suatu tindakan sadis tanpa perikemanusiaan (Mrk 6:14-29). Pada akhir hidupnya jenasah Herodes dimakan anjing dan burung-burung.

Daud dan Herodes berbeda zaman kepemimpinannya. Daud dipuji dan Herodes dicemooh. Itulah kenyataan hidup para pemimpin. Ada pemimpin baik, setengah baik dan ada pemimpin buruk. Kita semua berharap semoga para pemimpin kita untuk negeri, provinsi dan kabupaten akan baik-baik saja. Demikian pun dalam Gereja, kita mengharapkan adanya pemimpin yang baik, mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah. Jika ada pemimpin yang hidup dan cara memimpinnya tidak sesuai dengan asas demokrasi dan hukum agamanya, kiranya mereka bertobat. Untuk itu kita berdoa untuk mereka semua. Tuhan berkati.

Written by RD. Laurensius Sopang

Adhitz Ads