Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, Februari 20, 2016

BERBUAT YANG LEBIH BAIK…!

Setiap pribadi manusia yang memiliki keinginan berprestasi selalu mempunyai motto yang memberinya semangat untuk berbuat lebih baik. Misalnya setiap bangun pagi, ia memotivasi dirinya dengan berkata: Hari ini kujadikan hari yang luar biasa bagiku - hari ini harus menjadi lebih baik dari hari kemarin - masih ada hari esok yang lebih baik - tak ada yang mustahil bagi setiap orang yang percaya, dll. Kiat-kiat penyemangat ini membuktikan bahwa pribadi-pribadi tersebut ingin memanfaatkan semua potensi dirinya untuk menjadi "the best" - terbaik. Tentu pribadi-pribadi ini bukan hanya memberi motivasi melalui kata-kata tetapi juga melakukan kegiatan-kegiatan apa saja untuk mewujudkan motivasi itu, misalnya menciptakan inovasi-inovasi baru dalam bidang usahanya sehingga ia bisa mencapai cita-cita "the best" tadi.


Tujuan berbuat sesuatu yang lebih baik atau yang terbaik selain ingin berprestasi tetapi juga karena kita yakin bahwa melalui jalan itu kita mau mengejar pola hidup benar, saleh atau kudus di hadapan Tuhan. Sejak dibaptis kita sudah dikuduskan dan dijadikan ahli waris kerajaan-Nya agar kita dengan bebas memanfaatkan semua kekayaan yang disediakan Bapa Surgawi dan hidup dalam kekudusan.

Musa dalam perjanjian lama sadar akan pentingnya hidup benar dan kudus di hadapan Tuhan. Maka ia mengingatkan bangsa Israel agar setia pada perintah-perintah Allah dan menjunjung tinggi hukum-hukum Tuhan. Tanpa ketaatan dan kesetiaan tak mungkin persatuan hidup dengan Tuhan dapat tercapai. Tuhan itu Bapa yang telah menyediakan segalanya bagi keberlangsungan hidup kita dan Dia juga telah berjanji untuk tetap menjadi Allahmu dan engkau menjadi umat kudus-Nya (bdk Ul 26:16-19). Maka sebagai umat yang kudus, umat Israel hendaknya taat pada perintah Allahnya, menjadikan dirinya terbaik di antara semua bangsa.

Tuhan Yesus, dalam kotbah di bukit, menekankan pentingnya hidup kudus di hadapan Tuhan, dengan berbuat yang lebih baik, lebih hebat, atau lebih luar biasa. Misalnya dengan cara mengampuni dan mendoakan musuh, sebab kalau berdoa bagi orang yang berbuat baik saja, itu hal biasa, sedangkan bila berdoa bagi orang yang memusuhi kita itu baru luar biasa (Mat 5:43-48).

Tuhan Yesus sendiri telah mempraktekkan semua ini ketika dari atas salib, di saat Dia bergulat dalam penderitaan yang mengerikan, Dia berkata: "ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka buat". Di sini Tuhan menunjukkan belaskasih-Nya yang tak pernah berkesudahan.

Written by RD. Laurensius Sopang

Adhitz Ads