Tujuan berbuat
sesuatu yang lebih baik atau yang terbaik selain ingin berprestasi
tetapi juga karena kita yakin bahwa melalui jalan itu kita mau mengejar
pola hidup benar, saleh atau kudus di hadapan Tuhan. Sejak dibaptis kita
sudah dikuduskan dan dijadikan ahli waris kerajaan-Nya agar kita dengan
bebas memanfaatkan semua kekayaan yang disediakan Bapa Surgawi dan
hidup dalam kekudusan.
Musa dalam perjanjian lama sadar akan pentingnya hidup benar dan kudus di hadapan Tuhan. Maka ia mengingatkan bangsa Israel agar setia pada perintah-perintah Allah dan menjunjung tinggi hukum-hukum Tuhan. Tanpa ketaatan dan kesetiaan tak mungkin persatuan hidup dengan Tuhan dapat tercapai. Tuhan itu Bapa yang telah menyediakan segalanya bagi keberlangsungan hidup kita dan Dia juga telah berjanji untuk tetap menjadi Allahmu dan engkau menjadi umat kudus-Nya (bdk Ul 26:16-19). Maka sebagai umat yang kudus, umat Israel hendaknya taat pada perintah Allahnya, menjadikan dirinya terbaik di antara semua bangsa.
Tuhan Yesus, dalam kotbah di bukit, menekankan pentingnya hidup kudus di hadapan Tuhan, dengan berbuat yang lebih baik, lebih hebat, atau lebih luar biasa. Misalnya dengan cara mengampuni dan mendoakan musuh, sebab kalau berdoa bagi orang yang berbuat baik saja, itu hal biasa, sedangkan bila berdoa bagi orang yang memusuhi kita itu baru luar biasa (Mat 5:43-48).
Tuhan Yesus sendiri telah mempraktekkan semua ini ketika dari atas salib, di saat Dia bergulat dalam penderitaan yang mengerikan, Dia berkata: "ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka buat". Di sini Tuhan menunjukkan belaskasih-Nya yang tak pernah berkesudahan.
Written by RD. Laurensius Sopang
Musa dalam perjanjian lama sadar akan pentingnya hidup benar dan kudus di hadapan Tuhan. Maka ia mengingatkan bangsa Israel agar setia pada perintah-perintah Allah dan menjunjung tinggi hukum-hukum Tuhan. Tanpa ketaatan dan kesetiaan tak mungkin persatuan hidup dengan Tuhan dapat tercapai. Tuhan itu Bapa yang telah menyediakan segalanya bagi keberlangsungan hidup kita dan Dia juga telah berjanji untuk tetap menjadi Allahmu dan engkau menjadi umat kudus-Nya (bdk Ul 26:16-19). Maka sebagai umat yang kudus, umat Israel hendaknya taat pada perintah Allahnya, menjadikan dirinya terbaik di antara semua bangsa.
Tuhan Yesus, dalam kotbah di bukit, menekankan pentingnya hidup kudus di hadapan Tuhan, dengan berbuat yang lebih baik, lebih hebat, atau lebih luar biasa. Misalnya dengan cara mengampuni dan mendoakan musuh, sebab kalau berdoa bagi orang yang berbuat baik saja, itu hal biasa, sedangkan bila berdoa bagi orang yang memusuhi kita itu baru luar biasa (Mat 5:43-48).
Tuhan Yesus sendiri telah mempraktekkan semua ini ketika dari atas salib, di saat Dia bergulat dalam penderitaan yang mengerikan, Dia berkata: "ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka buat". Di sini Tuhan menunjukkan belaskasih-Nya yang tak pernah berkesudahan.
Written by RD. Laurensius Sopang