Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Kamis, Februari 04, 2016

IA MEMBERI MEREKA KUASA…!

Dalam upacara tahbisan imam ada saat puncak para imam yang ditahbiskan menerima rahmat imamat dengan kuasa penuh, ketika Uskup Pentahbis menumpangkan tangannya atas kepala imam baru tanpa mengucapkan doa sepatah kata pun. Penumpangan tangan Uskup saat itu adalah lambang pemberian kuasa Roh Kudus kepada imam sekaligus sakramen imamat dengan kuasa penuh untuk melayani umat Allah. Kuasa pelayanan itu kemudian dimeterai dengan pemberian SK penempatan sekaligus jurisdiksi untuk melayani sakramen-sakramen dalam Gereja. Rahmat sakramen imamat yang diterima para imam adalah rahmat penuh dari Yesus Kristus untuk menjadi gembala, imam dan nabi = menggembalakan, melayani sakramen dan mewartakan sabda. Dengan tahbisan suci itu imam-imam mendapat gelar "Alter Christus" - Kristus yang lain. Hal ini disebabkan karena pada saat imam merayakan sakramen ia melaksanakannya secara "in persona Christi".

Ketika Yesus mengutus para murid, Ia memperlengkapi mereka dengan kuasa mewartakan sabda, menyembuhkan dan mengusir setan disertai nasihat agar mereka bebas dari semua keterikatan kepada urusan materi supaya fokus dalam melaksanakan tugasnya. Mereka mendengar nasihat itu dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan serius. Pada bagian akhir Injil hari ini penulisnya bersaksi: "Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka" (Mrk 6:12-13). Pemberian kuasa itu jelas yaitu agar para murid dapat melanjutkan tugas-Nya dengan baik seperti Dia sendiri.

Sebelum Daud kembali ke pangkuan bumi pertiwi ia memanggil Salomo anaknya dan memberinya nasihat agar tetap menjaga kehormatan sebagai bangsa terpilih, karena Tuhan sendiri telah berbicara kepadanya bahwa ia dan keturunannya akan diberkati. Dengan demikian Salomo resmi menjadi raja menggantikan Daud. Inilah nasihat Daud untuk Salomo:"Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuanNya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkanNya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapanKu dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel" (1Raj 2:3-4).

Sebagai raja, Daud menyerahkan tugas dan kuasa kepada anaknya dengan harapan agar tetap mempertahankan warisan iman akan Allah, karena Allah sendirilah pemilik dari segala sesuatu yang diterima oleh manusia. Di luar Tuhan manusia tak dapat berbuat apa-apa.

Written by RD. Laurensius Sopang

Adhitz Ads