Namun suatu saat sesudah berpuasa 40 hari dan 40 malam, setan menggoda
Yesus agar membuat mujizat batu menjadi roti. Menjawab godaan itu, Tuhan
Yesus berkata: "manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap
sabda yang keluar dari mulut Allah". Sebagai Allah, Tuhan Yesus tahu
bisa berbuat apa saja sesuai godaan setan itu. Akan tetapi Dia tidak mau
melakukan itu karena keinginan setan. Keinginan setan selalu jahat,
bila diikuti maka Yesus akan jatuh dalam genggaman dan kuasanya. Karena
itu dalam godaan kedua dan ketiga Yesus menang dan setan pergi tanpa
hasil (Luk 4:1-3). Setan itu raja gombal, kerjanya cuma menipu dan
menipu. Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes mengatakan: Setan itu pendusta
dan bapa dari segala dusta (Yoh 8:44). Yesus tak pernah takhluk kepada
raja dusta bahkan sebaliknya raja dusta itu harus menyembah Yesus sebab
Yesus adalah Allah.
Yesus diwartakan para rasul sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Santu Paulus kepada jemaat Roma mengatakan hari ini: "Jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan" (Rom 10:9,11,13).
Yesus itu inkarnasi Allah. Allah yang menjelma menjadi manusia. Semua ini Tuhan lakukan karena cinta-Nya yang agung guna menyelamatkan manusia. Para rasul adalah saksi dari segala bentuk pengorbanan-Nya, karena itu sesudah Pentakosta mereka pergi kemana-mana dan mewartakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Setiap orang yang percaya akan diselamatkan. Pengakuan iman akan Yesus kita lakukan dalam doa AKU PERCAYA.
Musa mengingatkan bangsa Israel agar setiap tahun mereka harus membaharui pengakuan imannya akan Allah. Dalam Kitab Ulangan hari ini ia berpesan agar setiap kali imam membawa persembahan syukur, para imam harus mengucapkan lagi pengakuan tentang: "asal usul nenek moyangnya dan bagaimana bangsa ini selamat dan hidup hanya oleh pertolongan Allah, baik di Mesir maupun pada saat pembebasan dari Mesir. Mewakili umat Israel juga imam-imam harus mengakui bahwa Allah melakukan semuanya dengan mujizat-mujizat lalu mengantar mereka ke negeri yang berpenghasilan susu dan madu (bdk Ul 26:4-10).
Pengakuan iman akan peran Allah dalam hidup setiap bangsa amat perlu diulangi karena manusia itu ada, hidup dan akan kembali kepada Allah. Pengakuan ini juga perlu agar manusia tidak tertipu oleh muslihat iblis. Manusia perlu mengakui imannya akan Allah agar selalu taat pada perintah Allah, bukan pada perintah iblis. Batu tidak pernah bisa menjadi roti…!
Written by RD. Laurensius Sopang
Yesus diwartakan para rasul sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Santu Paulus kepada jemaat Roma mengatakan hari ini: "Jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan" (Rom 10:9,11,13).
Yesus itu inkarnasi Allah. Allah yang menjelma menjadi manusia. Semua ini Tuhan lakukan karena cinta-Nya yang agung guna menyelamatkan manusia. Para rasul adalah saksi dari segala bentuk pengorbanan-Nya, karena itu sesudah Pentakosta mereka pergi kemana-mana dan mewartakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Setiap orang yang percaya akan diselamatkan. Pengakuan iman akan Yesus kita lakukan dalam doa AKU PERCAYA.
Musa mengingatkan bangsa Israel agar setiap tahun mereka harus membaharui pengakuan imannya akan Allah. Dalam Kitab Ulangan hari ini ia berpesan agar setiap kali imam membawa persembahan syukur, para imam harus mengucapkan lagi pengakuan tentang: "asal usul nenek moyangnya dan bagaimana bangsa ini selamat dan hidup hanya oleh pertolongan Allah, baik di Mesir maupun pada saat pembebasan dari Mesir. Mewakili umat Israel juga imam-imam harus mengakui bahwa Allah melakukan semuanya dengan mujizat-mujizat lalu mengantar mereka ke negeri yang berpenghasilan susu dan madu (bdk Ul 26:4-10).
Pengakuan iman akan peran Allah dalam hidup setiap bangsa amat perlu diulangi karena manusia itu ada, hidup dan akan kembali kepada Allah. Pengakuan ini juga perlu agar manusia tidak tertipu oleh muslihat iblis. Manusia perlu mengakui imannya akan Allah agar selalu taat pada perintah Allah, bukan pada perintah iblis. Batu tidak pernah bisa menjadi roti…!
Written by RD. Laurensius Sopang