Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Senin, Februari 29, 2016

TERSINGGUNG…!

Tantri sangat tersinggung ketika namanya disebut sebagai pelopor kekacauan di kelasnya. Ia mengeluarkan sepatunya dan melemparkannya kepada orang yang menyebut namanya, sambil mengancam akan melaporkan hal itu kepada polisi sebagai kasus pencemaran nama baik. Meskipun kemudian temannya meminta maaf atas kelancangan telah menyebut namanya, Tantri tetap saja marah dan tidak mau berbicara dengan temannya itu selama beberapa bulan. Ia sungguh tersinggung, marah dan dendam. Meskipun hatinya sendiri tidak damai dengan keadaan itu, tetapi dia berpura-pura tidak mau peduli dengan suara hatinya untuk memberi maaf. Ia sendiri sesungguhnya menderita karena dendam. Ia tidak bahagia tetapi berpura-pura bahagia.

Naaman panglima yang  berhasil mengalahkan negeri-negeri di sekitarnya termasuk Israel. Namun sayangnya ia sakit kusta. Dia telah berjuang untuk mencari pengobatan ke mana-mana namun tidak berhasil. Seorang hamba, gadis Israel menyarankan dia pergi ke Israel sebab di sana ia akan berjumpa dengan nabi yang bisa menyembuhkan dia. Dia percaya dan pergi. Akan tetapi ketika nabi Elisa menyuruhnya supaya dia mandi di sungai Yordan ia tersinggung, sebab nabi itu tidak mau berjumpa denganya dan kedua ia berpikir sungai di negeri asalnya jauh lebih baik. Tetapi rasa marahnya dapat diredam oleh nasihat para pembantunya untuk mengikuti saran nabi Elisa. Setelah dia mandi dengan mencelup diri tujuh kali, ia sembuh. Rasa tersinggung, gengsi dikalahkan oleh kerendahan hatinya untuk mengikuti saran gadis Israel dan para pembantunya. Ia butuh kesembuhan. Setelah ia sembuh ia percaya dan memuji Allah dengan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini" (2 Raj 5:15). Mujizat Tuhan terjadi ketika ia berhasil mengatasi rasa tersinggung dan marah.

Ketika Yesus sedikit mengeritik sikap orang di kampung asalnya mereka tersinggung, marah dan hendak melempar-Nya ke dalam jurang. Akhirnya Yesus pergi situ melewati mereka semua. Yesus tidak melakukan mujizat di kampung asal-Nya, meskipun Ia bisa melakukan itu. Rasa tersinggung dan marah telah menutup mata hati dan iman orang Nazareth untuk menerima Yesus (bdk Luk 4:24-30).

Tersinggung dan marah adalah kelemahan rohani yang meracuni iman dan harapan manusia untuk mengandalkan Tuhan sekaligus menghalangi kemurahan Allah untuk melakukan mujizat-Nya.

Adhitz Ads