Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!

Sabda-MU, Terang Bagi Jalan-ku…!
❝ Your Word is A Lamp for My Feet, A Light for My Path. ❞     「Psalm 119:105  —  The New American Bible, Revised Edition (NABRE).」

Alkitab On-Line

 

Alkitab On-Line :

Ketik Kata atau Ayat :

Alkitab    Bahan

Amazon Associates Rotating Banner

Search Engines with English Only

Sabtu, September 17, 2016

BANYAK TANAH BERBATU !



Dalam suatu kesempatan retret, para orangtua murid SD yang anak-anaknya dipersiapkan untuk menerima komuni pertama, diberi kesempatan untuk syering tentang situasi anak-anak mereka di rumah. Dari 360 keluarga, sekitar 70% orangtua syeringnya bersifat keluhan-keluhan tentang anak mereka masing-masing yang sulit dididik dan dinasihati karena anak-anaknya selalu membuat perlawanan dan kepala batu. 20% orang tua yang syeringnya menceritakan keadaan anak yang kadang-kadang baik tetapi juga kadang-kadang buruk dan hanya 10% yang baik dan penuh sukacita. Sesudah mendengar syering itu kami bertanya: berapa keluarga yang selalu mengadakan doa atau ibadat bersama dalam keluarganya? Yang mengangkat tangannya sekitar 10 keluarga dari 360. Berapa keluarga yang doa bersamanya seminggu sekali? Yang angkat tangan sekitar 30 keluarga. Berapa keluarga yang tidak pernah berdoa bersama dalam keluarga baik pagi maupun malam? Semua yang sisanya yaitu 320 keluarga. Kesimpulan kami banyak keluarga yang hatinya menyimpan tanah berbatu sehingga tidak heran kalau mereka berhadapan dengan anaknya yang berhati batu! Meskipun masih banyak faktor lain yang menjadi penyebab dari keadaan berbatu itu, namun kalau hati manusia tak pernah menyediakan tempat bagi kehadiran Roh Kudus melalui doa, maka hati akan tetap menjadi tanah berbatu yang menghambat pertumbuhan rahmat Tuhan dalam hidupnya.

Hari ini Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan tentang penabur yang menaburkan benih. Ada yang jatuh di jalan, tanah berbatu, berduri dan tanah subur. “Keadaan tanah ini menggambarkan keadaan hati manusia. Benih itu sabda Allah”, demikian kata Yesus. Yang jatuh di tanah subur saja yang akan menghasilkan banyak buah, sedangkan lainnya tidak. Maka sekuat apapun usaha seseorang untuk memelihara rahmat Tuhan dalam hidup dan karyanya, jika ia tidak mengubah keadaan hatinya melalui pertobatan dan pemeliharaan rohani yang baik maka hidupnya tak akan pernah bisa menghasilkan buah-buah yang baik. Karena itu menjaga, merawat, mengembangkan semangat dan hati yang baik pada level rohani yang tinggi, ia sama dengan seorang petani yang menabur benihnya di atas tanah yang subur. Hubungan hati dengan hati jauh lebih kuat pengaruhnya dari pada hubungan lainnya. Dalam hati bertumbuh tiga kebajikan pokok yang menolong manusia untuk meningkatkan hubungannya dengan Tuhan dan sesama. Iman harap dan kasih bertumbuh dalam hati (bdk Luk 8:4-15). Hati yang penuh kasih adalah hati yang akan menghasilkan buah-buah kebaikan.

Dalam bacaan pertama Paulus berbicara tentang kebangkitan tubuh kita. Yang dimaksudkannya bukanlah kebangkitan tubuh lahiriah tetapi tubuh rohaniah. “Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah” (1 Kor 15:42-44). Kita percaya ada kebangkitan orang mati karena Yesus Kristus. Namun kebangkitan kita berbeda dengan kebangkitan-Nya, sebab Dia dibangkitkan dengan jiwa raganya sedangkan kita adalah tubuh rohaniah. Akan tetapi agar tubuh rohaniah kita bangkit dalam keadaan baik maka “manajemen hati” selagi hidup dalam tubuh jasmani menjadi penentu saat terjadinya kebangkitan rohaniah itu. Jika hati kita subur dengan rahmat Allah maka kita akan bangkit dengan tubuh rohani yang mulia tetapi jika hati kita subur dengan hal buruk maka kita akan bangkit dengan tubuh rohaniah yang menakutkan.

Ya Tuhan, ambillah semua batu yang masih bercokol dalam hati kami, jadikan hati kami subur seperti hati-Mu yang rendah hati dan lemah lembut! Amin






 

Adhitz Ads