Percaya atau tidak percaya, menerima atau menolak
pernyataan di atas, namun sepanjang 21 abad yang telah lewat para pengikut
Yesus Kristus tetap yakin bahwa Yesus adalah satu-satunya jaminan utama dan
abadi bagi manusia untuk masuk Kerajaan Allah. Karya puncak yang meyakikan kita
akan kebenaran jaminan itu tidak lain adalah: wafat-Nya Yesus di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
Kesaksian ini dibenarkan para murid utama-Nya dan merekalah yang mendirikan
Gereja Kristus yang tegak berdiri hingga sekarang. Keyakinan ini telah dihayati
oleh kurang lebih 1,5 milliar manusia di bumi ini.
Kebanaran di atas ditulis oleh Yohanes dalam Injil
hari ini, yang mengisahkan pertemuan Nikodemus dengan Yesus. Saat itu Nikodemus,
seorang Farisi datang malam-malam kepada Yesus. Nikodemus menyatakan kekagumannya
melihat kuasa yang dimiliki Yesus serta mengaku bahwa Yesus berasal dari Allah.
Dalam diskusi selanjutnya Yesus menegaskan diri-Nya demikian: “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke
sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia........Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (bdk Yoh 3:13-.17). Yesus
adalah Anak Manusia, putera Maria, Ia tetapi sekaligus Allah, sebab Ia berasal
dari Roh Allah. Segala kuasa dan pekerjaan Allah dapat dilakukan-Nya karena
kehadiran Allah yang sempurna di dalam Dia. Dia diutus ke dunia, direndahkan
sedemikian rupa guna menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian abadi. Melalui
proses ini Dia menjadi jaminan abadi bagi setiap orang yang percaya untuk masuk
dalam Kerajaan Bapa yang kekal.
St. Paulus menulis keyakinannya akan Yesus sebagai
satu-satunya Juru Selamat dengan mengatakan demikian kepada jemaat di Filipi: “Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas
bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus
adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp 2:8-11). Jalan menuju
keselamatan bukan jalan yang mudah tetapi jalan penuh deritan akan tetapi jalan
itu adalah sebuah proses pemurnian menuju sukacita surgawi, menuju hidup kekal.
Sebagaimana orang Israel mengalami gigitan ular
berbisa di padang gurun sebelum mencapai tanah terjanji, demikian pun para
pengikut Yesus perlu mengalami sengatan kejahatan dunia agar setiap orang perlu
menjaga dirinya dan selalu mau mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka. Sebab Yesus
adalah satu-satunya jaminan untuk hidup kekal.